Karya Tulis Ilmiah
Penetapan Kadar Metanol Etanol Dan Isopropanol Dalam Deodoran Roll On Secara Kromatogafi Gas
Seiring dengan meningkatnya penggunaan deodoran, persaingan pasar di berbagai sektor industri juga berkembang pesat. Hal ini menyebabkan kualitas mutu produk menjadi berkurang dan berdampak pada kesehatan manusia, terutama pada produk yang mengandung etanol, sehingga tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengabaikan kesehatan konsumen dengan mengganti etanol dengan jenis pelarut yang harganya lebih murah seperti metanol. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan tentang penggunaan etanol, metanol dan isopropanol dalam deodoran. Metode yang biasa digunakan untuk menentukan kadar etanol, metanol, dan isopropanol adalah secara kromatografi gas dengan penambahan n-propanol sebagai baku internal. Pada pengujian ini menggunakan kolom kapiler dengan panjang 30 m; diameter dalam 0,32 mm;berisi porapak Q; tebal lapisan film 10 µL,menggunakan gas pembawa helium, volume penyuntikkan 1 µL,menggunakan detektor ionisasi nyala. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan kadar etanol dari dua sampel yang berbeda sebesar 84,12% dan 17,28% dengan SD sebesar 0,0015 dan RSD sebesar 0,049%, maka dapat disimpulkan bahwa sampel memenuhi syarat. Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor 18 Tahun 2015, yakni kadar maksimum metanol 5% (dihitung sebagai persen dari etanol dan isopropanol).
Tidak tersedia versi lain