Skripsi
Perbedaan Tingkat Pengetahuan, Asupan Zat Gizi Mikro, Kadar Ureum Darah Pre-Hemodialisis dan Status Gizi Sebelum dan Setelah Edukasi Gizi dengan Media Infografis pada Pasien Hemodialisis di Yayasan Diatrans Foundation
Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi penyakit ginjal kronik (PGK) di Indonesia pada tahun 2013 adalah 2,0% dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 3,8%. Berdasarkan laporan Indonesian Renal Registry (IRR) 2018, di Indonesia terdapat 66.432 pasien penyakit ginjal kronik baru dan 7.232 pasien berasal dari DKI Jakarta. Salah satu permasalahan pada pasien penyakit ginjal kronik adalah kepatuhan baik terhadap pengobatan, diet atau rekomendasi pola hidup yang diberikan. Ketidakpatuhan pada pasien hemodialisis akan menyebabkan peningkatan zat sisa metabolisme, menurunkan kualitas hidup, meningkatkan risiko komplikasi, kesakitan dan kematian. Melihat kondisi tersebut, diperlukan edukasi yang berkesinambungan terhadap pasien hemodialisis untuk meningkatkan kepatuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan, asupan zat gizi mikro, kadar ureum pre-hemodialisis dan status gizi pasien sebelum dan setelah edukasi. Jenis penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design. Sampel adalah 31 pasien hemodialisis yang diberikan intervensi berupa edukasi gizi dengan media infografis dan pemantauan selama 2 minggu. Analisis dilakukan dengan Wilcoxon signed rank test, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan , asupan zat besi, asupan vitamin A, kadar ureum darah pre-hemodialisis dan status gizi sebelum dan setelah edukasi (p0,05).
Kata Kunci : Edukasi Gizi, Tingkat Pengetahuan, Asupan Zat Gizi Mikro, Kadar Ureum Pre-Hemodialisis, Status Gizi SGA
Tidak tersedia versi lain