Skripsi
Penerapan Metode Overrall Equipment Effectiveess (OEE) Dan Fault Mode And Effect Analysis (FMEA) Untuk Effektifitas Mesin Donor Darah Apheresis
Mesin donor Apheresis adalah alat yang digunakan untuk donor satu atau lebih komponen darah, melalui apheresis dapat diperoleh salah satu komponen darah seperti trombosit, sel darah merah, dan plasma. Proses terhambatnya pemenuhan donor darah dikarenakan adanya data kerusakan (downtime) , hal ini bisa disebabkan karena faktor seperti kegagalan sparepart, respontime engineer, respontime service, ketersediaan sparepart, dan lama proses pengajuan sparepart. Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metode untuk menentukan nilai efektivitas peralatan, yang ditunjang 3 variable, availability, performance dan quality, metode penelitian (OEE) digunakan didalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai efektifitas alat donor apheresis. Tindakan korektif untuk menangani faktor (downtime) menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan. Hasil perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) diketahui pada mesin Apheresis. A periode tahun 2020 sampai 2021 belum mencapai kategori OEE ideal, pada tahun 2020 hanya 65% dan pada tahun 2021 hanya mencapai nilai OEE hanya 63%. Pada mesin Apheresis. B pada periode tahun 2020 sampai 2021 belum mencapai kategori OEE ideal, pada tahun 2020 hanya 20% dan pada tahun 2021 hanya mencapai nilai OEE hanya 43%. Pada mesin Apheresis. C pada periode tahun 2020 sampai 2021 yang hanya mencapai kategori OEE ideal tahun 2021. Pada tahun 2020 hanya 6% dan pada tahun 2021 mencapai nilai OEE 106%. Kata Kunci: Apheresis, Downtime, availability rate, performance rate, quality rate, Overall Equipment Effectiveness, Failure Mode and Effect Analysis.
Tidak tersedia versi lain