Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Pendampingan Keluarga RT 07 RW 06 Kelurahan Petukangan Selatan Kecamatan Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan Kasus Baduta Gizi Kurang
Gizi kurang pada balita, membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun mental, yang selanjutnya akan menghambat prestasi belajar(Pratiwi, 2020). Akibat lainnya adalah penurunan daya tahan, menyebabkan hilangnya masa hidup sehat balita, serta dampak yang lebih serius adalah timbulnya kecacatan, tingginya angka kesakitan dan percepatan kematian. Data dari Riskesdas 2018, prevalensi balita gizi kurang di Jakarta masih diatas prevalensi nasional yaitu 84,07%. Jakarta Selatan sebagai lokasi intervensi, kasus gizi kurang pada balita yaitu 80,70%.(Badan Litbangkes, 2018). Hasil penelitian pada pendampingan keluarga yaitu Pengetahuan mengenai gizi seimbang, PHBS, MPASI, dan diet TKTP ibu meningkat sebesar sebesar 40%. Adanya peningkatan karena ibu koorperatif dan mau mendengarkan penjelasan mengenai materi yang diberikan, Pola makan baita membaik balita mengurangi frekuensi jajan dari 2 kali sehari menjadi 4-5 kali perminggu dan konsumsi minuman ringan dari 3 kali perminggu menjadi 2 kali perminggu,asupan makan anak sempat mengalami penurunan dihari kedua dikarenakan demam, namun seiring dengan perbaikan kondisi asupan makan anak mengalami peningkatan dihari ketiga yaitu sebesar 11%, Berat badan mengalami kenaikan dari 8 kg menjadi 8,1 kg. Kenaikan berat badan tidak maksimal (sakit flu) , dan dianjurkan penambahan asupan kalori dan protein saat sakit atau demam, dengan makanan yang mudah dicerna sesuai bahan makanan yang ada, perlu membiasakan makan teratur dengan gizi seimbang, dan PHBS.
Kata Kunci : Pendampingan Keluarga, Gizi Seimbang, Baduta Kurang Gizi, PHBS
Tidak tersedia versi lain