Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Pendampingan Keluarga Binaan Rw 06 Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan Kasus Balita Gizi Kurang
Balita kurang gizi pada masa emas bersifat irreversible (tidak dapat pulih) dan kekurangan gizi pada balita dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Oleh sebab itu, balita dengan status gizi kurang memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga mudah terserang penyakit (Sholikah, Rustiana & Yuniastuti, 2017). ada empat indikator status gizi pada anak yang dijadikan parameter, yaitu berat badan terhadap umur, tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap tinggi badan serta indeks massa tubuh menurut umur(WHO). Berat badan merupakan indikator umum status gizi karena berat badan berkorelasi secara positif terhadap umur dan tinggi badan (Kemenkes RI, 2017). Pemenuhan gizi merupakan hak setiap anak, upaya ini ditujukan untuk mempersiapkan generasi akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Data Riskesdas di Indonesia tahun 2018, prevalensi balita sangat kurus pada tahun 2018 adalah sebesar3,5% dan balita kurus senilai 6,7% Untuk tingkat provinsi DKI Jakarta prevalensi balita sangat kurus terdapat 3,9% dan balita kurus sebanyak 6,2% (Kemenkes, 2018.). Hasil penelitian dari binaan yaitu pengetahuan meningkat dari 60% menjadi 86,6%, pola makan balita membaik dengan frekuensi jajan sosis so nice dan jajan camilan lainnya berkurang, asupan makan dan berat badan mengalami kenaikan namun tejadi penurunan akibat flu, batuk sakit tenggorokan dan demam, kenaikan berat badan 300 gr kemudian terjadi penurunan berat badan sebanyak 400 gr disebabkan sakit demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan yang mempengaruhi status gizi, dan dianjurkan penambahan asupan kalori dan protein saat sakit dan demam dengan makanan yang mudah dicerna dan diterima oleh balita,mengurangi jajan balita dengan membuat camilan sendiri, mengurangi kebiasaan konsumsi teh pada balita agar zat gizi terserap dengan optimal, balita dan keluarga membiasakan makan makanan secara teratur dengan gizi seimbang, dan membiasakan mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir dan menjaga kebersihan.
Kanta Kunci : Keluarga Binaan, Gizi Seimbang, Kasus Balita Kurang Gizi
Tidak tersedia versi lain