Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Keluarga Binaan (KABIN) Kasus Lansia Hipertensi Di RW 08 Kelurahan Ulujami,Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan (13 Desember 2021 – 5 Januari 2022)
Penderita hipertensi apabila kondisi tekanan darah sistolik sebesar > 140 mmHg dan tekanan darah diastoliknya > 90 mmHg(1). Hipertensi juga disebut sebagai pembunuh gelap atau silent killer karena merupakan sebuah penyakit mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejala terlebih dahulu sebagai peringatan bagi penderitanya. Gejala yang muncul sering dianggap sebagai penyakit biasa sehingga para penderitanya terlambat menyadari bahwa mereka sudah terkena hipertensi. Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 34,11% penduduk Indonesia dengan umur ≥18 mengalami hipertensi. Pada Provinsi DKI Jakarta sendiri prevalensi hipertensi penduduk umur ≥18 tahun mengalami peningkatan dari 20% pada tahun 2013 menjadi 33,43% ditahun 2018. Selain itu, prevalensi hipertensi (diagnosis dokter) pada penduduk umur > 18 tahun menurut karakteristik pada tahun 2018 sebesar 69,5% penderita hipertensi berusia 75+ tahun serta prevalensi perempuan dalam terkena hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki yaitu sebesar 36,9%(3). Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada hipertensi yaitu dengan melakukan pola hidup sehat, membatasi konsumsi makanan tinggi garam, perubahan pola makan, menjaga berat badan ideal, olahraga teratur serta menghindari asap rokok. Hasil penelitian dari binaan yaitu Persentase pemenuhan asupan zat gizi seperti energi, protein, karbohidrat, dan serat mengalami perubahan berdasarkan hasil recall asupan makan subjek yaitu masing-masing menjadi 77%, 75%, 78%, dan 40,86%, persentase pemenuhan asupan natrium subjek mengalami penurunan dari 291,77% menjadi 119%, terjadinya penurunan tekanan darah subjek sebelum diberikan intervensi yaitu 147/94 mmHg menjadi 137/87 mmHg setelah diberikan intervensi, terjadi penurunan berat badan subjek sebelum diberikan intervensi yaitu 59 kg menjadi 58,6 kg setelah diberikan intervensi, terjadi peningkatan pengetahuan subjek sebelum dan sesudah intervensi dari 45% menjadi 90%, dianjurkan Subjek masih harus menjalankan diet DASH yang berdampingan dengan menjalankan pola hidup sehat seperti meningkatkan aktivitas fisik, serta mempertahankan minum obat secara rutin, membiasakan makan secara teratur dan mempertahankan pola makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang, dan mengurangi makanan yang diolah menggunakan minyak banyak.
Tidak tersedia versi lain