Laporan-PKL
Laporan Praktik Kerja Lapangan Program Intervensi Gizi Masyarakat (PIGM) Di Kelurahan Bintaro DKI Jakarta Tanggal 13 Desember 2021 – 5 Januari 2022
Indonesia saat ini tengah menghadapi masalah kesehatan yang harus mendapatkan perhatian serius yakni triple burden of malnutrition, keterkaitan dengan masalah gizi yang dihadapi Indonesia. Gizi sangat berpengaruh terhadap kecerdasan dan produktivitas kerja seseorang. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menanggulangi masalah tersebut Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari asupan makanan dan penggunaan zatzat gizi, status gizi dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang, baik dan lebih. (Almatsier, 2004). Data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 di Indonesia, stunting pada anak merupakan bentuk paling umum yang terjadi dari kelompok kurang gizi di Indonesia dengan proporsi stunting 30,8% pada balita, proporsi status gizi kurus 10,2% pada balita, proporsi status gizi kurang sebesar 17,7% dan proporsi gizi gemuk pada balita sebesar 8%. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), yang menjadi indikasi kekurangan gizi ibu, pada anak usia 0- 59 bulan sebesar 6,2%, sementara 48,9% pada wanita hamil yang mengalami anemia. Hasil dari penelitian yaitu kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar, pengetahuan, dan keterampilan kader mengalami peningkatkan dilihat dari peningkatan hasil pre-test dan post-test yaitu dari rata-rata keseluruhan 67.35 menjadi 85.35, Penyuluhan kepada anak sekolah dilakukan mengikuti kegiatan dan 85% peserta meningkat pengetahuannya, Penyuluhan kepada remaja dan dewasa muda dilakukan beberapa kali di waktu dan lokasi yang berbeda. Materi yang diberikan adalah gizi seimbang, obesitas dan anemia. Penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu menyusui dengan materi 1000 HPK, Gizi pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, dan Penyuluhan kepada ibu balita dilakukan beberapa kali di waktu dan lokasi yang berbeda. Materi yang diberikan adalah PMBA dan Stunting. Kegiatan sedikit kurang kondusif karena dilakukan bersamaan dengan kegiatan penimbangan posyandu. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan sebesar 36%., penyuluhan kepada lansia dengan materi hipertensi, kolesterol, diabetes melitus dan gout. Peserta penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan menjadi 80, pengukuran dan penimbangan dilakukan bersamaan kegiatan posyandu dan sebelum penyuluhan. Dari 4 Posyandu, 0.6% termasuk gizi buruk, 4.76% gizi kurang, 43.4% normal, 0.6% beresiko gizi lebih, 4.76% gizi lebih dan 3.57% obesitas menurut indeks BB/TB. Pengukuran pada anak sekolah, dari 20 anak, 90% termasuk gizi baik dan 10% termasuk gizi lebih menurut indeks IMT/U. Pengukuran pada remaja dan dewasa, 15.4% termasuk bb kurang, 61.5% termasuk normal, 23.1% termasuk obesitas menurut indeks IMT, dan 100% peserta wanita termasuk non KEK. Pengukuran dilakukan menggunakan timbangan digital, microtoise, pita LILA, dacin dan infantometer, penyuluhan keamanan pangan melalui google meet. Jumlah kehadiran peserta mencapai 100% dari target, dianjurkan pPenyuluhan kepada ibu balita sebaiknya dilakukan terpisah dengan kegiatan penimbangan di Posyandu, agar peserta lebih fokus mengikuti penyuluhan, Penyuluhan keamanan pangan sebaiknya dilakukan secara offline agar dapat memaksimalkan partisipasi dan keaktifan peserta, tetap memperhatikan protokol kesehatan utk pencegahan penyebaran covid-19.
Tidak tersedia versi lain