Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan pendampingan Keluarga Binaan Kasus Balita Obesitas RT 004/03 Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesnggrahan Jakarta Selatan Tanggal 13 Desember2021 – 5 Januari 2022
Abtrack
Keluarga Binaan (KABIN) merupakan upaya yang sederhana untuk mengatasi masalah gizi yang ada di masyarakat dengan pendekatan keluarga mengenai Kasus Balita Obesitas. Obesitas adalah penumpukan lemak berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Obesitas pada balita akan berdampak pada timbulnya gangguan kesehatan atau penyakit seperti penyakit hati, gangguan saluran pernapasan, penyakit jantung dan pembuluh darah, gangguan metabolisme glukosa, gangguan kedudukan tulang, dan gangguan kulit. Data dari Global Nutrition Report (2020), kejadian obesitas pada anak usia kurang dari 5 tahun pada tahun 2018 sebesar 5,9% dan tahun 2019 sebesar 5,6%. Indonesia termasuk ke dalam 17 negara yang memiliki 3 permasalahan gizi sekaligus, yaitu stunting (pendek), wasting (kurus) dan overweight (obesitas). Data Global Nutrition Report (2020) menyampaikan bahwa kejadian obesitas pada anak kurang dari 5 tahun di Indonesia menunjukkan data yang signifikan. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 (Kementerian Kesehatan RI, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2018) menyebutkan di Indonesia, proporsi 2 status gizi gemuk pada balita menurut BB/TB dengan z-score >2 SD sebesar 8% dan prevalensi balita gemuk atau obesitas menurut BB/TB pada anak usia 0-59 bulan sebesar 13,6%. 1. Hasil pembinaan yaitu : pengetahuan wali subjek mengenai obesitas, pentingnya aktivitas fisik, PHBS gizi seimbang dan isi piringku mengalami peningkatan sebanyak 20% dari skor 70% menjadi 90%, asupan makan subjek mengalami penurunan setelah diberikan intervensi, yaitu energi sebesar 152% menjadi 84.4%, protein sebesar 110% menjadi 69.6%, lemak sebesar 191% menjadi 62.7% dan karbohidrat sebesar 152% menjadi 92%. Namun asupan protein dan lemak setelah diberikan intervensi kurang karena belum mencapai 80%, berat badan subjek mengalami penurunan sebanyak 100 gram dari berat badan awal 19 kg menjadi 18,9 kg setelah dilakukan intervensi gizi selama 9 hari dengan 7x kunjungan, status gizi subjek mengalami penurunan ke normal meskipun masih termasuk ke dalam kategori obesitas menurut indeks BB/U sebesar 3,22 SD (berat badan lebih), TB/U sebesar -0,04 SD (normal) dan BB/TB sebesar 4,61 SD (obesitas), dan dianjurkan Keluarga perlu membiasakan penerapan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan konsumsi sayur dan buah, mengurangi makanan cepat saji , dan meniingkatkan aktivitas fisik menjaga berat badan subjek sehingga subjek dapat mencapai berat badan dan status gizi normal.
Kata Kunci : Keluarga Binaan, Kasus Balita Obesistas, Gizi Seimbang
Tidak tersedia versi lain