Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Keluarga Binaan Kasus Balita Gizi Kurang Di RT 01 RW 03 Kelurahan Petukangan Utara Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan DKI Jakarta, Tanggal 26 Desember2021 – 05 Januari 2022
Abstrack
Gizi kurang masih menjadi salah satu masalah gizi utama pada balita di Indonesia yang perlu dilakukan upaya perbaikan gizi, karena akibat dari gizi kurang adalah pertumbuhan anak terganggu, kurang tenaga, daya tahan tubuh lemah, terganggunya kecerdasan dan perilaku. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2018, prevalensi Status Gizi Kurang (BB/U) pada Balita (0 –59 bulan) sebesar 13.8% dan prevalensi pendek (TB/U) pada Balita (0 –59 bulan) sebesar 19.3%. Adapun bedasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018, prevalensi Status Gizi Kurang (BB/U) pada Balita (0 –59 bulan) sebesar 12.0% dan prevalensi pendek (TB/U) pada Balita (0 –59 bulan) sebesar 11.5% (4). Bedasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis melakukan kegiatan Keluarga Binaan (KABIN) pada balita gizi. Banyak faktor yang menyebabkan masalah gizi, yaitu disebabkan oleh penyebab langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab langsung adanya masalah gizi pada anak balita adalah penyakit infeksi dan kesesuaian pola makan dengan kebutuhan anak, sedangkan faktor penyebab tidak langsung meliputi tingkat sosial ekonomi, pengetahuan ibu mengenai kesehatan, dan ketersediaan pangan tingkat keluarga, pola konsumsi, akses menuju fasilitas dan pelayanan kesehatan. Hasil Dari pembinaan yaitu Pengetahuan responden mengenai gizi seimbang dan isi piringku pada balita, perilaku hidup bersih dan sehat, pemberian mpasi, stunting dan tumbuh kembang anak mengalami peningkatan dari skor 55% menjadi 90%,asupan makan balita mengalami peningkatan dan sudah mencapai minimal 80% dari kebutuhan, dimana energi yang awalnya 70% menjadi 81%, protein yang awalnya 66% menjadi 99%, dan karbohidrat yang awalnya 76% menjadi 81%,terjadi peningkatan berat badan balita yaitu sebesar 200 gram atau 0.2 kg dalam jangka waktu 2 minggu, dan dianjurkan dalam pemberian makan balita, ibu balita perlu melaksanakannya secara teratur dan sesuai dengan pedoman gizi seimbang, petugas gizi perlu lebih melakukan pendampingan dan sosialisasi kepada ibu-ibu balita yang mengalami gizi kurang tentang gizi seimbang serta isi piringku untuk balita.
Kata Kunci : Kasus Balita Gizi Kurang,Keluarga Binaan, Gizi Seimbang
Tidak tersedia versi lain