Laporan-PKL
Laporan Hasil Kegiatan Praktik Kerja lapangan (PKL) Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat (MPGM) Puskesmas Kecamatan Tebet Jakarta Selatan 27 Oktober – 29 November 2021
Masalah gizi menjadi salah satu penentu kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Masalah-masalah gizi ini muncul sejak awal siklus kehidupan yaitu dalam kandungan (janin), bayi, anak, remaja, dewasa dan usia lanjut. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, besaran masalah gizi pada balita yaitu gizi kurang di Indonesia menurut BB/U (berat badan kurang) yaitu sebesar 17,7%. Berdasarkan indeks TB/U (pendek dan sangat pendek) pada tahun 2018 terdapat sebanyak 30,8 % dan anemia pada ibu hamil pada tahun 2018 sebesar 48,9%. Berdasarkan target Renstra (Rencana Strategis Kementerian Kesehatan) untuk tahun 2020 proporsi balita yang status gizi kurang dan gizi buruk sebesar 8,1% dan status gizi pendek dan sangat pendek sebesar 24,1% dan ibu hamil anemia sebesar 45% .Meskipun pada tahun 2020 persentase kasus status gizi balita kurang dan buruk serta status gizi balita pendek dan sangat pendek.
Pelayanan gizi merupakan suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi makanan, dietetik masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit. pelaksanaannya penelitian dilakukan di tingkat puskesmas,pelayanan gizi masyarakat (program gizi) dan mempelajari proses penyelenggaraan makanan yang ada di wilayah puskesmas. Dari hasil penelitian yaitu Program gizi dan Kesehatan Puskesmas Kecamatan Tebet meliputi Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang terdiri dari penimbangan berat badan di Posyandu yang dilakukan setiap bulan untuk memantau berat badan anak balita, Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) / Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Masalah kesehatan gizi yang ditemukan pada saat konseling adalah dispepsia, stunted, anemia beserta KEK, hiperuricemia, hipertensi, KEK anemia, wasting, dislipidemia, gizi kurang, DM, gizi lebih, obesitas, dan lain-lain. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi program gizi puskesmas dilakukan dengan diadakannya penyuluhan tentang Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak, Penyuluhan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk remaja putri, Pelatihan Kader tentang cara penimbangan yang benar dan PHBS. Pengolahan data dengan pencatatan dan pelaporan dilakukan di setiap bulannya. Dianjurkan Kader dan ahli gizi di Kelurahan lebih aktif dan Kegiatan posyandu di pasca pandemic perlu diperbaiki dan dipersiapkan lebih baik.
Tidak tersedia versi lain