Karya Tulis Ilmiah
Studi Deskriptif Pengelolaan Sampah Pada Phase Dan Phase Collection Di Pasar Jembatan Lima , Tambora Jakarta Barat Tahun 2021
Sampah merupakan salah satu permasalahan terbesar di Indonesia, timbunan sampah dalam setahun sekitar 67,7 juta ton, menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sampah ibu kota didominasi sisa makanan (53%), kemudian plastik (9%), residu (8%), kertas (7%) dan lain-lainnya, salah satu tempat yang menghasilkan sampah adalah pasar dimana pasar merupakan tempat kegiatan jual beli, sampah-sampah yang dihasilkan akan mengakibatkan timbunan, dan masih banyak pasar-pasar yang belum sesuai dengan peraturan pasar sehat yang ada. Berdasarkan hasil analisis
kondisi kesehatan lingkungan di 448 Pasar Rakyat yang tersebar di 28 provinsi di Indonesia, 89,06% tidak memenuhi syarat (Kementerian Kesehatan 2017).
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif, untuk mengetahui gambaran mengenai sistem pengelolaan sampah di Pasar Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, ruang lingkup penelitian ini meliputi beberapa aspek diantaranya yaitu aspek teknis, aspek sosial, dan aspek administrasi. Jumlah populasi di Pasar Jembatan Lima , Tambora, Jakarta Barat sebanyak 4 pengelola pasar, 13 petugas kebersihan, dan 314 pedagang, sampel yang diambil keseluruhan dari total populasi yaitu, seluruh pengelola pasar sebanyak 4 orang, 13 orang petugas kebersihan, dan 84 orang pedagang, untuk menentukan sampel pedagang digunakan simple random sampling. Data primer yang didapatkan menggunakan instrument checklist, wawancara, dan kuesioner sedangkan untuk data sekunder didapatkan dari pengelola pasar.
Berdasarkan hasil penelitian, secara umum pengelolaan sampah di Pasar Jembatan Lima Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat tidak memenuhi syarat. Aspek teknis yang meliputi metode pengelolaan sampah yang dilakukan adalah metode sistem tercampur (combined system), rata-rata volume sampah yang dihasilkan berat perharinya adalah 17,33 m3/hari, frekuensi pengangkutan dari pewadahan dari tempat penampungan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dilakukan seharisekali, fasilitas dan sarana masih belum baik seperti belum tersedianya tempat sampah di setiap kios/los dan tidak memiliki Tempat Penampungan Sementara (TPS). Aspek sosial pedagang sebagian besar pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam kategori baik dan cukup, sedangkan untuk petugas kebersihan mengenai pengetahuan, sikap, tindakan dalam kategori baik. Aspek administrasi sudah ada pengawasan, sudah ada peraturan namun belum terlaksana dengan baik, sudah ada pembiayaan retribusi sebesar Rp 150.000/ bulan – Rp 400.000/ bulan, dan tidak ada sanksi yang diberlakukan. Dilihat dari hasil penelitian, kesimpulan yang dapat diambil penulis menyarankan pihak pengelola Pasar Jembatan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat untuk menyediakan tempat sampah di setiap kios/los dan membangun TPS, Memberikan penyuluhan kepada pedagang dalam pengelolaan sampah yang baik, melakukan pengawasan pengelolaan sampah sesuai dengan Peraturan yang berlaku, dan menerapkan sanksi dalam penanganan pengelolaan sampah, saran untuk petugas kebersihan menggunakan sarung tangan saat bekerja dan memelihara fasilitas kebersihan pasar agar tetap terjaga serta terlihat bersih dan baik, dan saran untuk pedagang memiliki tempat sampah sendiri dan Bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan pasar.
Kepustakaan : 25 (1987 – 2021)
Klasifikasi : Internet 5
KTI 4
Kesehatan Masyarakat 4
Metodologi Penelitian 1
Peraturan 7
Pengelolaan Sampah 3
Statistik 1
Tidak tersedia versi lain