Karya Tulis Ilmiah
Uji Coba Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Dengan Penambahan Mikro Organisme Lokal Nasi Sisa Sebagai Bioaktivator Tahun 2021”
RINGKASAN
Pisang merupakan salah satu buah yang selalu ada di setiap musim di Indonesia, ada sekitar 246 jenis pisang yang bisa di konsumsi baik secara langsung maupun mengolahnya menjadi beragam cemilan. Masih banyak yang belum mengetahui cara memanfaatkan buah pisang secara optimal, Menurut Fadma Juwita Nasution dkk, 2014 mengatakan bahwa kulit pisang merupakan 1/3 bagian dari buah pisang, sehingga dengan ketebalan yang demikian dapat menyebabkan penumpukan limbah kulit pisang dalam jumlah yang besar dan dapat menyebabkan polusi udara dan sumber penyakit. Kulit pisang mengandung unsur N, P, K, Ca, Mg, Zn yang berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman sehingga hal ini dapat dijadikan upaya untuk mengurangi limbah kulit pisang salah satunya menjadikan limbah kulit pisang sebagai Pupuk Organik Cair.
Di masyarakat pada umumnya, nasi sisa biasanya akan digunakan untuk pakan ternak. Yang menarik perhatian adalah nasi sisa sering terbuang percuma di tempat sampah tanpa ada pengolahan lanjutan dan menimbulkan bau yang tidak sedap pada lingkungan dan pemandangan yang tidak menyenangkan. Untuk mengurangi limbah, hal ini dapat dimanfaatkan menjadi Mikro Organisme Lokal (MOL).
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan organik atau makhluk hidup yang telah mati. Salah satunya yang bisa dimanfaatkan menajdi pupuk organik cair adalah limbah kulit pisang. Dengan itu maka penulis megangkat pengelolaan sampah sebagai topic Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Uji Coba Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Sebagai Pupuk Organik Cair Dengan Penambahan Mikro Organisme Lokal Nasi Sisa Sebagai Bioaktivator Tahun 2021”.
Penelitian ini bersifat eksperimen dengan tujuan mengetahui kualitas pupuk organik cair dari hasil pengomposan dari limbah kulit pisang dengan menggunakan nasi sisa sebagai bioaktivator. sampel dalam penelitian ini adalah limbah kulit pisang yang didapat dari pedagang gorengan yang berada di sekitar lingkungan Jalan Masjid Al Barkah IV Kecamatan Pondok Aren Tangerang Selatan Banten dan nasi sisa yang digunakan sebagai bioaktivator. Sampel dalam penelitian ini adalah 6 kg limbah kulit pisang dan 100 gr nasi sisa.
Proses pembuatan pupuk organik cair ini berlangsung selama 14 hari dengan suhu akhir pada ketiga sampel sebesar 31°C, hasil kelembaban akhir pada ketiga sampel sebesar 100% dan pHakhir pada keiga sampel sebesar 7. Dan kemudian untuk untuk nilai C, N, P dan K didapatkan hasil uji laboratorium dengan hasilyang didaat nilai C- Organik pada P1 yatitu 1,22%, P2 yaitu 1,30% dan K yaitu 0,85%. Untuk nilai Nitrogen pada P1 yaitu 0,5%, P2 yaitu 0,4% dan K yaitu 0,5%. Lalu untuk nilai Phospor pada P1 yaitu 0,09%, P2 yaitu 0,07% dan K yaitu 0,08%. Dan untuk nilai Kalium pada P1 yaitu 0,74%, pada P2 yaitu 0,63% dan K yaitu 0,605 belum memenuhi
syarat berdasarkan SNI 197030-2004 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011.
Kepustakaan : 38 (1994-2019)
Klasifikasi : Sampah 6
Kompos 15
Bioaktivator 5
Peraturan 4
Nasi 2
Pisang 5
Situs web 1
Tidak tersedia versi lain