Skripsi
Uji Coba Efektivitas Ketebalan Media Saring Ampas Tahu Kering dalam Penurunan Kadar Besi (Fe) pada Air Tanah Tahun 2021
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup. Salah satu air yang dimanfaatkan oleh manusia adalah air tanah yang banyak mengandung mineral-mineral alami yang dibutuhkan untuk kehidupan, namun apabila berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif contohnya besi (Fe). Keberadaan besi (Fe) yang tinggi dalam air tanah dapat menyebabkan masalah tersendiri seperti mengotori bak, wastafel, kloset, korosif pada pipa yang mengakibatkan pembatuan, timbulnya warna, bau, dan rasa serta menyebabkan gangguan kesehatan.
Penelitian ini bersifat eksperimen dengan tujuan mengetahui efektivitas ketebalan media saring ampas tahu kering dalam menurunkan kadar besi (Fe) dalam air tanah di RT 003 RW 012, Blok G1, Kelurahan Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan di Jl. Manunggal Kampung Perigi Lengkong Wetan RT.003 RW.009, Kelurahan Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten. Sampel air yang digunakan sebanyak 35 liter yang berasal dari sumur pompa listrik, yang diberi perlakuan dengan metode filtrasi-adsorpsi menggunakan media saring ampas tahu kering dengan variasi ketebalan 0 cm (kontrol), 30 cm, 45 cm, dan 60 cm serta waktu kontak selama 120 menit. Dengan debit pengaliran 100 ml dalam 7 menit. Kemudian dilakukan 4 perlakuan dengan 3 kali pengulangan dalam setiap perlakuan.
Hasil penelitian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta (BBLK) terhadap kandungan besi (Fe) dalam air tanah, kandungan besi (Fe) sebelum dilakukan dengan pengolahan dengan metode filtrasi-adsorpsi menggunakan media saring ampas tahu kering sebesar 3,05 mg/l. Kadar maksimum besi (Fe) yang diperbolehkan untuk persyaratan kualitas air bersih berdasarkan PERMENKES NO. 32 TAHUN 2017 adalah sebesar 1,0 mg/l. Dari empat perlakuan ketebalan media saring ampas tahu kering yang paling efektif menurunkan kadar besi (Fe) yaitu pada ketebalan 45 cm karena dengan ketebalan yang rendah, sudah mampu menurunkan kadar besi di bawah standar kadar maksimum yang diperbolehkan PERMENKES NO. 32 TAHUN 2017, yaitu dengan rata-rata hasil 0,83 mg/l.
Tidak tersedia versi lain