Karya Tulis Ilmiah

Protoype Alat Penentu Dosis Obat Berbasis Berat Badan Dan Umur Pada Penyakit Umum Di Masyarakat

---

Saphira Nabilla Pramesti,” Prototype Alat Penentu Dosis Obat Berbasis Berat Badan Dan Umur Pada Penyakit Umum Di Masyarakat”dibawah bimbingan Bapak Agus Komarudin, S.T,M.T., 2021, halaman + lampiran
Alat penentu dosis obat merupakan alat yang digunakan untuk menentukan dosis obat setelah memasukan tanggal lahir dan berat badan yang tertampil. Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk dapat membuat alat penentu dosis obat yang dapat membantu dokter untuk memudahkan hasil resep obat. Alat ini dibuat dengan memerhatikan keakurasian berat badan serta umur. Prinsip kerja alat ini ialah untuk mendapatkan umur dan berat badan terukur menggunakan alat, lalu angka tersebut akan masuk ke dalam mikrokontroller dan alat akan menentukan dosis atau resep obat untuk pasien secara otomatis. Rancang bangun alat ini menggunakan load cell yang akan mendapatkan berat badan pasien. Sensor beserta modul HX711 akan masuk ke Arduino UNO dan akan ditampilkan pada LCD. Selanjutnya, dosis obat akan tercetak setelah menghitung berat badan serta umur secara otomatis. Resep obat yang telah ditentukan dapat di print menggunakan Printer Thermal. Setelah dilakukan pengujian dan pendaataan modul, maka didapatkan keakurasian modul sebesar 99.47%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modul ini dapat bekerja sesuai dengan perencanaan.
Kata kunci : Sensor Loadcell, HX711, Printer Thermal

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

001.43 TEM-D3-2021 Sap p

Penerbit

Jakarta : Jurusan Teknik Elektromedik., 2021

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

001.43

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

2021

Subjek

Sensor loadcell
HX711
Printer Thermal

Info Detail Spesifik

Agus Komarudin(P1)-Winda Wirasa(P2)-Andy Sambiono(P3)-Ernia Susana(P4)-D3-TEM-2021-P22040118040

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar