Skripsi
Pengaruh Substitusi Bekatul Terhadap Mutu Organoleptik, Tingkat Kesukaan Dan Kadar Magnesium Snack Bars Untuk Penderita Penyakit Diabetes Mellitus Tipe II
ABSTRAK
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
SKRIPSI, 26 JUNI 2018
DYAH AYU KIRANA
“PENGARUH SUBSTITUSI BEKATUL TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK, TINGKAT KESUKAAN DAN KADAR MAGNESIUM SNACK BARS UNTUK PENDERITA PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE II”
V Bab, 74 Halaman, 9 Lampiran
Prevalensi Diabetes Mellitus Tipe II di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh resistensi insulin. Untuk memperbaiki resistensi insulin dibutuhkan magnesium. Bekatul merupakan salah satu limbah pertanian dengan kandungan magnesium yang tinggi.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh substitusi bekatul terhadap mutu organoleptik, tingkat kesukaan, dan nilai gizi snack bar.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan perbandingan bekatul yang digunakan 21%, 26%, 31%, 36%. Data uji organoleptik diperoleh dari 30 orang panelis semi terlatih yang merupakan Mahasiswa Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
Analisis data uji organoleptik menggunakan program statistik Annova two-way (Friedman) dengan p > 0,05 untuk menetukan signifikansi. Penelitian ini telah disetujui oleh komisi etik Poltekkes Kemenkes Jakarta II dengan nomor LB.02.01/KE/31/022/2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara substitusi bekatul terhadap rasa dan tingkat kesukaan snackbar. Lalu, tidak ada pengaruh terhadap warna, aroma, dan tekstur snackbar. Snackbar terbaik diperoleh pada perlakuan substitusi sebesar 36%. Kadar magnesium dalam satu takaran saji snackbar adalah 35 mg.
Kepustakaan: 29 (1991-2017)
Kata Kunci: Bekatul, Diabetes Mellitus Tipe II, Snack Bars
Tidak tersedia versi lain