Skripsi

Hubungan Higiene Sanitasi Dan Metode Desinfeksi Pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Dengan Kualitas Bakteriologis Air Minum Di Wilayah Kerja Puskesmas Larangan Utara, Tangerang Tahun 2021

---

Kebutuhan air semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang
akan memengaruhi jumlah ketersediaan air bersih. Tingginya tingkat pencemaran air
menjadi salah satu masalah dalam pengolahan air, khususnya untuk air minum. Semakin
sulitnya mendapatkan air yang layak untuk dikonsumsi maka masyarakat memilih
berbagai alternatif untuk memperoleh air minum yaitu salah satunya dengan
menggunakan Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang harganya lebih terjangkau
dibanding air minum dalam kemasan. Seharusnya air yang dihasilkan dari DAMIU
memenuhi persyaratan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Namun pada kenyataannya masih banyak
ditemukan DAMIU yang tidak memerhatikan higiene sanitasi DAMIU dan kualitas
bakteriologis dari air minum yang dihasilkan serta kurangnya pengawasan dari instansi
terkait terhadap DAMIU yang dikhawatirkan akan memengaruhi kualitas air minum yang
dihasilkan.
Penelitian ini merupakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah 22 DAMIU yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Larangan
Utara, Tangerang dan total penjamah DAMIU sebanyak 44 orang.
Hasil yang diperoleh 40,9% tidak memenuhi syarat kualitas bakteriologis air minum ;
higiene sanitasi tempat DAMIU yang tidak memenuhi syarat 13,6% ; higiene sanitasi
peralatan DAMIU yang tidak memenuhi syarat 40,9% ; hygiene sanitasi penjamah
DAMIU yang tidak memenuhi syarat 86,4%. Pada aspek sosial penjamah tentang higiene
sanitasi dan metode desinfeksi DAMIU didapatkan penjamah dengan tingkat pengetahuan
kurang 59,1% ; sikap penjamah dengan kriteria buruk 6,8% ; sedangkan untuk tindakan
penjamah dengan kriteria buruk 61,4%. Untuk higene sanitasi air baku yang tidak
memenuhi syarat 40,9%. Pada metode desinfeksi yang tidak memenuhi syarat 77,3%
Terdapat pembinaan, pengawasan serta peraturan yang dilakukan oleh puskesmass
terhadap DAMIU namun tidak sepenuhnya dijalankan. Analisis statistik menunjukan ada
hubungan antara higiene sanitasi peralatan, hygiene sanitasi kualitas fisik air baku dan
metode desinfeksi dengan kualitas bakteriologis (p value = 0,007, 0,000 dan 0,0054) dan
tidak ada hubungan antara higiene sanitasi tempat, penjamah, pengetahuan, sikap dan
tindakan dengan kualitas bakteriologis.
Agar air yang dihasilkan berkualitas sesuai standar dan aman untuk dikonsumsi sehingga
dapat mengurangi resiko penyakit bawaan air, maka pemilik dan atau penjamah DAMIU
harus memerhatikan dan menerapkan hygiene sanitasi DAMIU, melakukan pemeriksaan
kualitas air minum secara berkala. Untuk instansi terkait sebaiknya meningkatkan
pembinaan serta pengawasan terhadap DAMIU. Untuk masyarakat sebelum membeli agar
diperhatikan apakah DAMIU sudah memiliki sertifikat laik sehat.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

001.43 D4-KL-2021 Yar h

Penerbit

Jakarta : Jurusan Kesehatan Lingkungan., 2021

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

001.43

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

2021

Subjek

air minum isi ulang
Kualitas Bakteriologis
Desinfeksi

Info Detail Spesifik

Syarifah Miftahul El Jannah (P1); Nur Alfi Syahri(P2); Sri Ani (P3); Desembra Lisa (P4); D4-KL 2021; P23133117040

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar