Skripsi
Uji Coba Tanaman Melati Air (EchinodorusPalaefolius) Dan Tanaman Lidi Air (Typha Angustifolia) Dalam Menurunkan Kadar BOD (Biologycal Oxigen Demand), COD (Chemical Oxigen Demand) Serta TSS (Total Suspended Solid) Terhadap Limbah Cair Tahun 2021
Limbah cair tahu yang dihasilkan di wilayah Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta Pusat dibuang langsung ke badan air tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu sehingga menyebabkan gangguan terhadap kesehatan dan mencemari badan air. Dalam hasil pengujian awal di LABKESDA menunjukkan kadar BOD, COD dan TSS secara berurutan sebesar 10.000 mg/L, 14.000 mg/L, dan 1.205 mg/L yang dimana melebihi baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2004 tentang baku mutu air limbah. Dalam peraturan tersebut baku mutu kadar BOD, COD dan TSS ditetapkan sebesar 150 mg/L, 300 mg/L, dan 200 mg/L. Salah satu metode yang dapat menurunkan kadar BOD, COD dan TSS pada limbah cair tahu yaitu fitoremediasi. Tanaman yang dapat digunakan adalah tanaman melati air (Echinodorus palaefolius) dan tanaman lidi air (Typha angustifolia). Kedua tanaman tersebut mempunyai sistem perakaran yang terletak di dasar perairan, kuat, panjang dan menjalar sehingga sangat efektif dalam memperluas area penyerapan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan tanaman melati air (Echinodorus palaefolius) dan tanaman lidi air (Typha angustifolia) sebagai pengolahan limbah cair tahu terhadap penurunan kadar BOD, COD serta TSS. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen dengan menanamkan tanaman melati air dan tanaman lidi air dalam lahan basah buatan (constructed wetland) selama 6 hari, 9 hari dan 12 hari. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Pretest-Postest Control Group Design.
Hasil penelitian yang didapatkan dari LABKESDA kandungan BOD, COD dan TSS sebelum perlakuan sebesar 5.800 mg/L, 8.800 mg/L dan 1.610 mg/L. Lalu sesudah perlakuan pada tanaman melati air (Echinodorus palaefolius) pada hari ke-6 sebesar 1.050 mg/L, 1.606,67 mg/L, dan 346,33 mg/L, hari ke-9 sebesar 800 mg/L, 1.070 mg/L, dan 56,33 mg/L, dan hari ke-12 sebesar 520 mg/L, 693,33 mg/L, dan 117,33 mg/L. Sedangkan pada tanaman lidi air (Typha angustifolia) pada hari ke-6 sebesar 1.383,33 mg/L, 2.803,33 mg/L, dan 490,33 mg/L, hari ke-9 sebesar 650 mg/L, 886,67 mg/L, dan 190 mg/L, dan hari ke-12 sebesar 320 mg/L, 426,67 mg/L, dan 45,67 mg/L. Dapat disimpulkan dari semua perlakuan, hanya penurunan kadar TSS saja yang efektif hingga mencapai baku mutu dari kedua tanaman tersebut, yaitu pada hari ke-12, dengan keefektivitasannya sebesar 93,62% untuk tanaman melati air dan 97,76% untuk tanaman lidi air.
Kepustakaan : 48 (1985 - 2020)
Klasifikasi :
Buku : 18
Jurnal : 18
Peraturan : 3
Internet : 5
Tidak tersedia versi lain