Karya Tulis Ilmiah
Profil Penggunaan Obat Hiperurisemia dan Gout di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Koja Periode Oktober - Desember 2016
ABSTRAK
Profil Peresepan Obat Hiperurisemia dan Gout di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Koja Periode Oktober – Desember 2016
Oleh
Maria Qibtia
P2.31.39.0.14.058
Pendahuluan : Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular, salah satunya seperti hiperurisemia dan gout. Di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan kecenderungan prevalensi gout berdasarkan wawancara pada umur ≥ 15 tahun dari jumlah rata-rata 34 provinsi di Indonesia sebesar 24,7%. Pengobatan hiperurisemia dan gout bertujuan mengatasi
serangan akut, mengurangi kadar asam urat untuk mencegah penimbunan kristal urat dan meredakan serangan gout akut. Alopurinol merupakan obat pilihan untuk menurunkan kadar asam urat dan kolkisin merupakan pengobatan untuk gout. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
Pengambilan data yang diperoleh dari data transaksi penjualan obat yang mengandung obat hiperurisemia gout pada pasien di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Koja periode Oktober – Desember 2016 menggunakan metode Total Sampling dan didapatkan rekap resep sebanyak 1174 resep.
Hasil dan Kesimpulan : Hasil penelitian pada jenis kelamin, pria lebih banyak menerima resep hiperurisemia dan gout yaitu sebanyak 262 resep (50.20%) Zat aktif yang paling banyak digunakan adalah allopurinol sebanyak 1164 R/ (99.15%). Kombinasi obat alopurinol dan kolkisin sebanyak 7 R/ (0.59%). Lima besar kelas terapi obat lain yang diresepkan bersama obat hiperurisemia dan gout yaitu
antihipertensi sebanyak 1069 R/ (15.02%), analgetik 882 R/ (12.93%), antihiperlipidemia sebanyak 609 R/ (8.93%), antidiabetik sebanyak 523 R/ (7.67%), dan obat yang mempengaruhi darah sebanyak 503 R/ (7,38%).
Kata Kunci : Hiperurisemia, Gout, Rumah Sakit Umum Daerah Koja
Tidak tersedia versi lain