Skripsi
Uji Coba Variasi Sampah Ampas Tahu Dan Serbuk Gergaji Kayu Menjadi Briket Bioarang Terhadapa Mutu Briket Tahun 2021
Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah timbulan sampah yang ada di Indonesia yaitu 28,235,760.72 ton/tahun. Serta sumber sampah dari rumah tangga baik permukiman maupun industri rumahan dengan persentasenya 32,5%. Salah satu upaya alternatif dalam pemanfaatan sampah organik yaitu dengan mengubahnya menjadi briket biorang, yang dapat menghasilkan energi panas sebagai bahan bakar. Industri tahu adalah salah satu industri yang menghasilkan limbah berbentuk padat yaitu ampas tahu dengan kandungan organik yang tinggi dan berpotensi menimbulkan pencemaran baik cair, padat maupun pencemaran udara.
Telah dilakukan kajian kelayakan pemanfaatan limbah padat ampas tahu pada industri tahu dengan kandungan protein 3,46 %, serat 7,81 % dan kadar air hingga 75 % akan tetapi ampas tahu memiliki nilai kalor yang cukup kecil dibandingkan biomasa yang lain yaitu Ampas tahu memiliki nilai kalor sekitar 414 kall/100 gram atau 4,140 kkal/kg (Sumber : KLH, 2006) sebagai bahan bakar biomassa. Serbuk gergajian kayu merupakan biomassa yang memiliki kandungan karbon yang tinggi dan baik sebagai bahan bakar alternatif dalam bentuk briket. Pengolahan serbuk kayu menghasilkan kuantitas serbuk arang sebesar 15 – 20%, kadar karbon terikat sebesar 50-70% dan nilai kalor antara 5800 – 6300 kal/gram. Penulis tertarik melakukan penelitian dengan menggunakan penggabungan media yang baru yaitu, sampah ampas tahu dan sampah serbuk gergaji kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu briket bioarang yang dihasilkan dari variasi komposisi ampas tahu dan serbuk gergaji kayu.
Penulis menggunakan bahan-bahan yang terdiri dari : 3000 gr ampas tahu, 3000 gr serbuk gergaji kayu dan tepung tapioka sebagai perekat, menggunakan variasi komposisi serbuk gergaji kayu 100%, ampas tahu 100%, ampas tahu 75%, serbuk gergaji kayu 25, serbuk gergaji kayu 50%, ampas tahu 50%, ampas tahu 25%, serbuk gergaji kayu 75%. Penelitian dilakukan pada bulan Febuari-Juni 2021 di Perumahan Jalan Amd V No 53 A, Gg Soetopo, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.
Berdasarkan hasil penelitian uji mutu briket bioarang ini dapat diketahui bahwa mutu briket bioarang yang paling baik terdapat pada ampas tahu 25% : serbuk gergaji kayu 75% memiliki kerapatan yang memenuhi Standar Nasional Indonesia, lama nyala api terlama, dan mendidihkan air tercepat, dengan sifat fisik berbentuk kubus, dengan warna hitam, dan tekstur halus tidak adanya retakan.
Tidak tersedia versi lain