Skripsi
Uji Coba Perbedaan Pemanfaatan Mikroorganisme Lokal (MOL) Tapai Dan Larva Black Soldier Fly Dalam Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Kompos Terhadap Kualitas Kompos Tahun 2021
Timbunan sampah di Indonesia tahun 2020 mencapai 67,8 juta ton. lalu, berdasarkan jenis sampahnya, volume sampah terangkut per hari sampah organik sebesar 4.139.88 m3/hari ,sampah anorganik sebesar 3.519.14 m3 /hari , sampah B3 sebesar 43.05 m3 /hari. Hal ini menunjukan bahwa sampah di DKI Jakarta sangat tinggi dan di dominasi oleh sampah organik.Menurut SIPSN tahun 2020 Kota Jakarta Selatan memiliki nilai upaya recycle sampah yang kecil yaitu sebesar 6,15.
Terdapat Bank Sampah Dipo Sentral Tebet. Sampah organik yang dilakukan di Dipo adalah pengolahan dengan melakukan reduksi sampah organik dengan Larva BSF dan kegiatan pengomposan. Namun, sampah organik yang dilakukan reduksi adalah di dominasi oleh sampah pasar yaitu sayuran dan buah. Dan pengomposan pun di dominasi oleh sampah dedaunan di jalan. Sampah organik rumah tangga belum difokuskan untuk dilakukan perlakuan pengomposan ataupun reduksi sampah. Sedangkan sampah organik rumah tangga seperti sampah dapur (sisa makanan atau sisa bahan makanan) juga di buang ke Dipo dan merupakan sumber sampah terbanyak. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan Uji Coba Perbedaan Pemanfaatan Mikroorganisme Lokal (MOL) Tapai dan larva Black Soldier Fly dalam Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Kompos terhadap Kualitas Kompos.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas kompos dengan penambahan MOL Tapai dan larva Black Soldier Fly, dengan melihat Nitrogen, Karbon, Fosfor, Rasio C/N. peneliti juga ingin mengetahui nilai suhu dan kelembapan pada saat proses pengomposan selama 20 hari. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan metode penelitian ini menggunakan post test with control design dengan 2 percobaan dan 1 kontrol. Dan waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Juli 2021 di Dipo Sentral Tebet dengan sampel sampah organik sebanyak 40 kg.Untuk BSF yaitu telur BSF 10 gram. Lalu untuk MOL Tapai dibuat sendiri dengan bahan Tapainya adalah Tapai singkong sebanyak 100 gr diambil dari hasil pedagang Tapai singkong di Pasar Jongkok Tebet yang sudah tidak terpakai lagi.
Berdasarkan pengamatan, karakteristik fisik P2 (Kompos larva BSF) sudah matang Sedangkan penambahan MOL Tapai (P1) dan kontrol tidak matang. Suhu akhir pada P2( kompos Larva BSF) sudah sesuai. Namun P1 (kompos MOL Tapai) dan kompos kontrol tidak sesuai. Kelembapan akhir pada semua percobaan sudah sesuai. Kualitas Kompos yaitu Nitrogen baik P1,P2,dan kontrol sudah sesuai. Lalu, Fosfor yang yang sudah sesuai adalah semua percobaan. Lalu, Nilai karbon semua kompos tidak sesuai. Dan, Nilai Rasio C/N yang sesuai adalah hanya P2(kompos Larva BSF).Kualitas Kompos P2 (Kompos Larva BSF) adalah yang terbaik daripada kompos MOL Tapai dan kontrol.
Kepustakaan : 58 (1990-2020)
Kompos: : 19
Black Soldier Fly : 10
MOL Tapai : 5
Peraturan : 3
sampah : 18
Pupuk : 3
Tidak tersedia versi lain