Laporan-PKL
LAPORAN PELAKSANAAN KELUARGA BINAAN (KABIN) TANGGAL 22 FEBRUARI – 10 MARET 2021 KASUS DEWASA OBESITAS di Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan antara asupan energy dengan energy yang digunakan dalam waktu lama. Asupan energy tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan sumber energy dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energy yang rendah disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan hidup yang kurang sehat (Kemenkes RI, 2012).
Usia dewasa merupakan usia produktif yang ditandai dengan pencapaian pendidikan, kesusksesan dalam berkarier, hidup yang mapan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kebutuhan gizi pada usia ini sesuai dengan kelompok umur tersebut. Pada usia dewasa, gizi berperan dalam mencegah penyakit, untuk meningkatkan kualitas kesehatan serta dapat memperlambat proses penuaan. Pada usia ini, seseorang harus memilih makanan secara bijak agar dapat menunjang kesehatan fisik, mental, emosi dan mencegah penyakit.
Bagi orang dewasa, khususnya bagi mereka yang kekurangan ataupun kelebihan berat badan, cara yang sederhana untuk memantau status gizi mereka adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). Indeks Massa Tubuh didefinisikan sebagai berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter (Kg/m2).
Berdasarkan data dari World health Organisation (WHO) obesitas merupakan risiko bagi kematian global terkemuka. Sekitar 3,4 juta orang dewasa meninggal setiap tahun sebagai akibat dari kelebihan berat badan atau obesitas. Pada tahun 2008 lebih dari 1,4 miliar orang dewasa mengalami obesitas. Dari jumlah tersebut 200 juta orang laki – laki dan hampir 300 juta orang wanita mengalami obesitas (WHO, 2014).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2018, proporsi status gizi BB lebih berdasarkan kategori IMT pada penduduk dewasa (usia >18 tahun) sebesar 13,1% sedangkan proporsi status gizi obesitas sebesar 21,8%. Untuk di Provinsi DKI Jakarta proporsi status gizi BB lebih pada dewasa sebesar 15,6% sedangkan untuk status gizi obesitas sebesar 29,8%. Untuk penduduk perempuan dewasa di DKI Jakarta proporsi status gizi BB lebih sebesar 16% sedangkan untuk status gizi obesitas sebesar 36,6%. Jika dilihat berdasarkan usia, proporsi penduduk perempuan dewasa di DKI Jakarta usia 55-59 tahun dengan status gizi BB lebih adalah 16,3% sedangkan status gizi obesitas proporsinya lebih besar yaitu 30,8% (Kemenkes RI, 2018).
Obesitas yang terjadi pada dewasa cenderung berpotensi mengalami penyakit metabolic dan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung coroner, diabetes tipe II, kanker, hipertensi dan lainnya.
Berbagai faktor yang menyebabkan obesitas yaitu yang sifatnya multifaktorial seperti faktor keturunan, faktor lingkungan dan perilaku makan yang kurang tepat. Faktor lingkungan dan perilaku memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap obesitas, kaitannya dengan gaya hidup masyarakat (Wiardani, 2017).
Dalam rangka Praktik Kerja Lapangan Manajemen Intervensi Gizi (MIG), salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah Keluarga Binaan (KABIN). Keluarga binaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu keluarga yang dibina mengenali masalahnya dan melakukan pendampingan secara intensif dalam mengatasi masalah tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan keluarga binaan (KABIN) pada dewasa obesitas di Jl SMP AR- Rohman, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Tidak tersedia versi lain