Karya Tulis Ilmiah
Analisis Kandungan Formalin dalam Pangan Olahan yang Beredar di Pasar Seroja Kota Bekasi Secara Spektrofotometri UV-Vis
Agustina Arifah, “Analisis Kandungan Formalin dalam Pangan Olahan yang Beredar di Pasar Seroja Kota Bekasi Secara Spektrofotometri UV-Vis”, dibawah bimbingan apt., Patimah, S.Si., M.Farm., dan Susy Saadah, M.Si., 2021.
Bahan tambahan pangan yang ditambahkan kedalam makanan dengan berbagai tujuan salah satunya ditambahkan bahan pengawet. Penggunaan formalin sebagai bahan pengawet pada makanan sering digunakan oleh pedagang untuk mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan. Hal ini karena formalin merupakan pengawet yang dijual bebas dengan harga murah serta efektif dan efisien dalam penggunaannya. Tujuan pengujian ini untuk mengetahui kandungan formalin pada pangan olahan yang beredar di pasar Seroja Kota Bekasi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium F.2.4 Jurusan Analisis Farmasi dan Makanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan pereaksi Nash. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel mi kuning, bakso, otak-otak, dan kwetiau mengandung formalin dengan kadar masing-masing sebesar 15,8859 mg/kg; 0,2348 mg/kg; 0,9271 mg/kg; 0,4991 mg/kg. Sedangkan sampel tahu tidak mengandung formalin. Menurut Permenkes Nomor 033 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan, formalin tidak diizinkan penggunaanya sebagai bahan tambahan pangan. Sehingga sampel mi kuning, bakso, otak-otak, dan kwetiau dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) dan sampel tahu dinyatakan memenuhi syarat (MS).
Kata kunci: Formalin, pangan olahan, pereaksi nash, spektrofotometri uv-vis
Tidak tersedia versi lain