Karya Tulis Ilmiah
Skrining Fitokimia dan Uji Toksisitas Ekstrak Biji Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethalty Test
Sabrina Amalia Wardah, “Skrining Fitokimia dan Uji Toksisitas Ekstrak Biji Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethalty Test” , di bawah bimbingan Silvester Maximus T., S.Farm., M.Si. dan Junie Suriawati, S.Si., M.Si., 2021
Edamame adalah salah satu jenis kedelai putih asli dari jepang namun telah dibudidayakan di indonesia. Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) tidak hanya digunakan sebagai sumber bahan pangan, tetapi juga sebagai bahan obat tradisional yang dapat mencegah penyakit-penyakit degeneratif dikarenakan kandungan isoflavon Isoflavon genistein diketahui memiliki potensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan menghitung tingkat toksisitas pada ekstrak biji kedelai (Glycine max (L.) Merr.) varietas Ryoko yang dihasilkan dari Pertanian Edamame Gunung Picung, Pamijahan, Bogor. Pengujian ini meliputi determinasi tanaman, uji kualitatif skrining fitokimia, uji toksisitas ekstrak biji kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dengan metode Brine shrimp lethalty test dan analisis data menggunakan Analisa Probit. Penyarian senyawa aktif digunakan etanol sebagai pelarut, selanjutnya ekstrak dipekatkan sampai didapatkan ekstrak kental. Kemudian dilakukan uji kualitatif skrining fitokimia terhadap ekstrak biji kedelai yang diduga positif mengandung senyawa metabolit flavonoid, saponin, dan tanin. Hasil uji toksisitas ekstrak biji kedelai (Glycine max (L.) Merr.) bersifat tidak toksik terhadap Artemia salina Leach. yang ditandai dengan nilai LC50 < 1000 ppm yaitu 1846,613 ppm.
Kata Kunci : kedelai (Glycine max (L.) Merr.), isoflavon, skrining fitokimia, uji toksisitas
Tidak tersedia versi lain