Karya Tulis Ilmiah
Daya Antibakteri Infusa Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.)
Grace Tinarsih,”Daya Antibakteri Infusa Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.)”, dibawah bimbingan Priyanto Dwi Nugroho, M.Si. dan Latirah, S.Si., M.Farm, 2021.
Hand sanitizer kini menjadi alternatif pilihan masyarakat dikarenakan pemakainnya yang praktis mudah, cepat, dan nyaman. Hand sanitizer pada umumnya menggunakan alkohol 70% sebagai bahan aktif yang dapat membunuh bakteri, akan tetapi penggunaan alkohol secara terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi pada kulit sehingga kulit menjadi kering, maka dari itu dikembangkan antiseptik dengan bahan alam sebagai zat aktif yang memiliki khasiat sebagai antibakteri terhadap bakteri patogen. Daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) diduga memiliki aktivitas antibakteri dikarenakan mengandung metabolit sekunder seperti: tanin, steroid, alkaloid, fenol, dan flavonoid. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai aktivitas antibakteri infusa daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.). Penelitian ini mengunakan metode difusi cakram pada infusa daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) segar maupun yang telah dikeringkan terhadap bakteri uji, yaitu: Escherichia coli, Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Analisis Farmasi dan Makanan dimulai pada tanggal 02 Maret hingga 16 Maret 2021 didapat hasil bahwa infusa daun beluntas segar dan kering memiliki aktivitas antibakteri. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA, dan Independent T-Test, menunjukkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara masing-masing bakteri uji terhadap infusa daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) segar maupun kering.
Kata Kunci : Antibakteri, Daun Beluntas, Difusi Cakram
Tidak tersedia versi lain