Karya Tulis Ilmiah
Studi Literatur Identifikasi Bahan Kimia Obat Sildenafil pada Sediaan Jamu Kuat Pria yang Beredar di Indonesia
Pendahuluan: Pencampuran sildenafil ke dalam obat tradisional dapat mengancam kesehatan karena efek samping yang berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi dan mengidentifikasi sildenafil seakurat mungkin dalam sediaan jamu atau obat tradisional. Bahan kimia obat sildenafil ditemukan di beberapa kota di Indonesia, diantaranya di Surabaya (14 dari 22 sampel positif) dan Bogor dengan kadar mencapai 20,23mg.
Tujuan: Untuk mengetahui jumlah sampel yang positif, metode yang digunakan dalam identifikasi sildenafil, dan kadar sildenafil dalam obat tradisional. Metode: Menggunakan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur, yang dianalisis secara anotasi bibliografi dengan cara mencari dan menganalisis dari data-data terkait bahan kimia obat sildenafil pada jamu kuat pria. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini berupa review dari jurnal ilmiah yang telah dipublikasikan.
Hasil dan kesimpulan: Ditemukan sildenafil dalam jamu kuat pria di beberapa kota dengan jumlah yang berbeda seperti di Surabaya menempati tempat tertinggi dengan 14 dari 22 jamu positif mengandung sildenafil dan terendah di kota bogor 5 dari 32 sampel jamu positif sildenafil. Dan temuan kadar yang berbeda-beda seperti di Bogor (kadar antara 0,1192mg/kg - 0,4439mg/kg dan 8,17mg - 20,23mg); Cilacap dan Purwokerto (8,27mg/100g); Makassar (0,313mg/g); dan Surabaya (2,053 mg/600 mg). Sildenafil dapat diidentifikasi dengan metode metode kualitatif
(kromatografi lapis tipis) dan kuantitaif (kormatografi cair kinerja tinggi, LC/MS/MS Spektroscopy, Kromatografi lapis Tipis-Densitometri, dan spektrofotometri).
Kata Kunci: Sildenafil pada jamu, farmakokinetik PDE-5i, dan kegunaan sildenafil sitrat
Tidak tersedia versi lain