Karya Tulis Ilmiah
Mutu Organoleptik Dan Tingkat Kesukaan Bolu “Pikeroo” Sebagai Sumber Kalium Dengan Formulasi Tepung Pisang (Musa paradisiaca L.), Tepung Kedelai (Glycine max) Dan Tepung Arrowroot (Maranta arudinacea)
Hipertensi merupakan faktor risiko terjadinya berbagai penyakit dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas batas normal 120/80 mmHg. Prevalensi hipertensi menurut RISKESDAS pada penduduk usia>65 tahun sebesar 63,22 % pada tahun 2018. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah pasien hipertensi adalah asupan kalium. Untuk memenuhi kebutuhan kalium diperlukan asupan makanan yang cukup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari formulasi tepung pisang, tepung kedelai dan tepung arrowroot terhadap mutu organoleptic dan tingkat kesukaan bolu panggang sumber kalium. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap yakni 3 jenis formulasi tepung (pisang, kedelai dan arrowroot) dan 3 replikasi. Panelis memberikan penilaian terhadap bolu dari 9 unit percobaan. Data dianalisis secara deskriptif, zat gizi makro dan kalium dihitung dengan Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Produk Bolu Pikeroo yang terpilih adalah Formula F2 dengan perbandingan formulasi tepung (pisang, kedelai dan arrowroot) yaitu 50%:30%:20%. Bolu Pikeroo per takaran saji yaitu 50 g memiliki kandungan energi 283,625 kkal, protein 9,29 g, lemak 9,505 g, dan karbohidrat 40,4275 g dan kalium 340,73 mg. Sebaiknya Bolu Pikeroo dikonsumsi sejumlah 2 takaran saji atau 100 g untuk untuk memenuhi kebutuhan kalium sehari dari makanan selingan sebesar 14,5%.
Tidak tersedia versi lain