Skripsi
Hubungan Asupan Protein, Asupan Antioksidan (Vitamin C, Vitamin E), Asupan Vitamin D, Indeks Massa Tubuh Dan Frekuensi Olahraga Terhadap Massa Otot Karyawan Pra-Lansia Poltekkes Jakarta II Kampus Hang Jebat
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Skripsi, Juni 2021
INTANNISA NUR FATH
”HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN, ASUPAN ANTIOKSIDAN (VIT.C, VIT.E), ASUPAN VITAMIN D, INDEKS MASSA TUBUH DAN FREKUENSI OLAHRAGA TERHADAP MASSA OTOT KARYAWAN PRA-LANSIA POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II KAMPUS HANG JEBAT”
xiv, v bab, 78 halaman, 16 tabel, 6 grafik, 8 lampiran
Massa Otot adalah kadar berat total dari berbagai jenis otot yang terdapat di dalam tubuh manusia serta termasuk ke dalam Fat Free Mass. Massa otot dapat terbentuk apabila proses sintesis protein otot lebih besar daripada proses degradasi protein otot. Penambahan massa otot terjadi sejak bayi baru lahir hingga usia 30 tahun dan setelahnya tidak ada lagi penambahan massa otot. Proses penuaan umumnya terjadi pada usia 45 – 59 tahun atau termasuk dalam kategori pra – lansia. Proses penuaan mengakibatkan penurunan fungsi organ serta perubahan komposisi tubuh seperti meningkatnya lemak tubuh dan penyusutan massa otot. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan protein, antioksidan (vitamin C, vitamin E), vitamin D, indeks massa tubuh dan frekuensi olahraga terhadap massa otot karyawan pra-lansia Poltekkes Kemenkes Jakarta II Kampus Hang Jebat. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional pada 52 karyawan yang menjadi responden dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan data primer. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi Pearson dan Spearman Rho. Berdasarkan hasil analisis dengan uji statistik antara asupan protein dengan massa otot menunjukkan hubungan yang berpola positif dan signifikan dengan nilai p (p = 0,030) sedangkan untuk asupan antioksidan (vitamin C dan vitamin E), asupan vitamin D, IMT dan frekuensi olahraga dengan massa otot memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan nilai P secara berturut-turut yaitu (p = 0,227; p = 0,182; p = 0,206; p = 0,706; p = 0,359) dengan pola negative untuk asupan vitamin C, vitamin D dan IMT dengan massa otot dan pola positif untuk asupan vitamin E dan frekuensi olahraga dengan massa otot. Disarankan responden untuk mengonsumsi makanan terkait dengan kesehatan massa otot dengan jumlah yang cukup dan melakukan olahraga secara rutin.
Daftar Pustaka : 46 (2000, 2020)
Kata kunci : pra-lansia, massa otot, asupan protein, asupan antioksidan, asupan vitamin D, IMT, frekuensi olahraga.
Tidak tersedia versi lain