Skripsi
Formulasi Daun Katuk (Sauropus androgynous), Daun Pepaya (Carica papaya L), Dan Wortel (Daucus carota L) Sebagai Alternatif Teh Herbal Bagi Ibu Menyusui
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Skripsi, Juni 2021
MUNADIYA ULFA
“Formulasi Daun Katuk (Sauropus androgynous), Daun Pepaya (Carica papaya L), dan Wortel (Daucus carota L) Sebagai Alternatif Teh Herbal bagi Ibu Menyusui”
v bab, 86 halaman. 21 tabel, 18 gambar, 14 lampiran
Pemberian ASI di Indonesia menurut Riskesdas tahun 2018 sebesar 37,3%. Masih di bawah target WHO dan pemerintah. ASI adalah makanan yang terbaik untuk anak usia 0-6 bulan. Salah satu penyebab rendahnya pemberian ASI adalah produksi ASI yang tidak mencukupi. Solusinya adalah dengan menggunakan tanaman yang memiliki fungsi sebagai laktagogum, yaitu dengan membuat inovasi teh herbal dari daun katuk, daun pepaya, dan wortel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mutu organoleptik dan kadar zat gizi makro, beta karoten, dan Zat besi. Penelitian ini bersifat eksperimental Rancangan Acak Lengkap dengan tiga macam perlakuan dan tiga replikasi. Pembuatan Teh Herbal dilakukan di daerah Jatisampurna, Bekasi. Metode yang dilakukan dengan cara analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukan produk terpilih dengan mutu organoleptik kriteria warna coklat muda, aroma tidak langu, rasa tidak pahit, dan tekstur cair. Hasil perhitungan zat gizi pada teh herbal dengan takaran saji 9 gram adalah energi 23,31 kkal, protein 2 g, lemak 0,14 g, karbohidrat 5,25 g, kadar air 0,9%, kadar abu 0,65%, beta karoten 882, 45 mcg, zat besi 0,34 mg, dan laktagogum 7,35%
Kata Kunci : asi, teh herbal, daun katuk, daun pepaya, wortel, laktagogum
Daftar Bacaan : 42 (2000-2021)
Tidak tersedia versi lain