Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Keluarga Binaan Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta 24 Oktober – 13 November2020 Kasus Anemia Pada Ibu Hamil
Abstrack
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses persalinan. Masalah gizi yang sering terjadi pada 1000 HPK adalah KEK (Kurang Energi Kronis) pada ibu hamil, AGB (Anemia Gizi Besi) pada ibu hamil, BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah), anak balita pendek (stunting), gizi kurang (underweight), gizi lebih (overweight), dan KEP (Kurang Energi Protein). Dari berbagai masalah yang terjadi pada masa 1000 HPK, program perencanaan gizi terfokus pada ibu hamil dan baduta (6 – 24 bulan). Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi, dan selama masa kehamilan asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami berbagai masalah. Data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)(2) di Indonesia tahun 2018, prevalensi anemia pada ibu hamil mengalami kenaikan dari tahun 2 2013 yaitu 37.1% menjadi 48.9% di tahun 2018. Sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil menurut umur yaitu tertinggi pada usia 15-24 tahun yaitu sebesar 84.6%, di peringkat kedua yaitu pada usia 25-34 tahun yaitu sebesar 33.7%, di tingkat ketiga yaitu pada umur 35-44 tahun yaitu sebesar 33.6%, dan yang terendah yaitu pada usia 35-44 tahun yaitu 24%. Dari hasil pelaksanaan penelitian yaitu pengetahuan responden meningkat dari sebelumnya diberikan intervensi sebesar 90 menjadi 100 setelah diberikan intervensi, Asupan makanan responden mengalami perubahan yaitu energi 65.09% menjadi 36.09% (menurun), protein 47.15% menjadi 30.88% (menurun), Lemak 92.88% menjadi 63.43% (menurun), Karbohidrat 45.85% menjadi 18.75% (menurun), dan Zat besi 34.01% menjadi 21.43% (menurun) secara keseluruhan responden mengalami penurunan asupan makanan, disebabkan oleh faktor kehamilan yang semakin membesar namun nafsu makan responden menurun, Kadar Hb responden meningkat dari sebelumnya diberikan intervensi sebesar 8.9 gr/dL menjadi 10.5 gr/dL setelah diberikan intervensi, berat bayi responden lahir dengan berat sebesar 3700g., dan sebaiknya dianjurkan responden dapat menerapkan ilmu yang didaptkan dari materi yang diberikan seperti 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), ASI Eksklusif, dan MP-ASI sehingga bayinya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Kata Kunci : Keluarga Binaan, Kasus Anemia, HPK, AGB, KEP
Tidak tersedia versi lain