Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Keluarga Binaan Dewasa Muda Obesitas Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur
Abstrack
Obesitas adalah penumpukan lemak pada jaringan lemak akibat ketidak seimbangan energi dan zat gizi yang dikonsumsi dengan energi yang digunakan yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Obesitas dapat terjadi pada orang dewasa, remaja dan anaj-anak. Sebanyak 39% orang dewasa berusia 18 tahun keatas mengalami kelebihan berat badan dan 13% mengalami obesitas (4). Seseorang dikatakan obesitas jika Indeks Massa Tubuh nya (IMT) > 27,0 (5). Bagi orang dewasa, khususnya bagi mereka yang kekurangan ataupun kelebihan berat badan, cara yang sederhana untuk memantau status gizi mereka adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). Indeks Massa Tubuh didefinisikan sebagai berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter (Kg/m2). Untuk Indonesia, 3,5% orang dewasa usia 18 tahun keatas kelebihan berat badan, sementara itu 28,7% mengalami obesitas (IMT >= 25) dan berdasarkan ndikator RPJMN 2015-2019 sebanyak 15,4% mengalami obesitas (IMT >= 27). Berdasarkan SIRKESNAS 2016, angka obesitas IMT >= 27 naik menjadi 20,7% sementara obesitas dengan IMT >= 25 menjadi 33,5% (4). Faktor penyebab obesitas diantaranya adalah faktor genetik, faktor lingkungan, obat-obatan dan faktor hormonal. Berdasarkan data SKMI 2014, sebesar 40,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan berlemak, 53,1% mengonsumsi makanan manis, 93,5% kurang mengonsumsi sayur dan buah dan 26,1% kurang melakukan aktivitas fisik. Hasil pelaksanaan pembinaan yaitu terjadi peningkatan pengetahuan pada responden, dari yang sebelumnya sebesar 37,1% menjadi 91,4%, asupan lemak, karbohidrat dan protein sudah menuju ke angka normal. Protein awalnya 78% menjadi 110%, karbohidrat awalnya 116,8% menjadi 83,5% dan lemak awalnya 185% menjadi 118,10%,terjadinya penurunan berat badan responden sebesar 2,05 kg selama intervensi dilakukan,status gizi responden mengalami penurunan dari IMT pertama 36,5 kg/m2 menjadi IMT 35,6 kg/m2 pada pengukuran akhir dan dianjurkan responden harus melanjutkan diet rendah kalori yang telah dilakukan secara adekuat, responden perlu membiasakan untuk makan secara terautur dan sesuai dengan pedoman gizi seimbang untuk menormalkan status gizi, responden harus menambah aktivitas fisik, yaitu minimal 30 menit dalam sehari.
Kata Kunci : Keluarga binaan, Dewasa muda Obesitas, Gizi seimbang
Tidak tersedia versi lain