Karya Tulis Ilmiah
Evaluasi Pengobatan Pasien Tuberkulosis Paru pada Masa Pandemi COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Periode Maret-Desember 2020
Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Indonesia menempati urutan tertinggi di antara 30 negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Kasus TBC terbesar di Indonesia disebabkan oleh kebiasaan merokok, gizi buruk, diabetes dan konsumsi alkohol. Menurut Profil Kesehatan Indonesia angka keberhasilan pengobatan semua kasus tuberkulosis di DKI Jakarta tahun 2018 sebesar 81,2%. Standar angka keberhasilan pengobatan dari WHO minimal 90%, CFR harus turun hingga 10% pada tahun 2020 untuk mencapai tahap pertama End TB Strategy. Pada masa pandemi COVID-19 sedang meningkat, terjadi penurunan drastis jumlah angka pasien TB yang berobat ke layanan kesehatan. Salah satunya, di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu yang menyediakan pelayanan pengobatan TB apakah sudah sesuai dengan standar pedoman nasional pengendalian tuberkulosis dan memenuhi standar keberhasilan pengobatan yang ditetapkan oleh WHO.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran pengobatan pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu pada masa pandemi COVID-19 Periode Maret-Desember 2020.
Metode: Penelitian dengan metode analisa deskripsi kuantitatif menggunakkan data retrospektif kartu pengobatan pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu periode Maret-Desember 2020.
Hasil dan Kesimpulan: Penderita tuberkulosis paru seluruhnya adalah 79 orang dengan jumlah dan persentase pasien laki-laki dan perempuan kurang lebih sama jumlahnya 49,37% dan 50,63%. Sebagian besar usia produktif yakni 25-44 tahun 31,24% diikuti usia 15-24 tahun 30,30%. Kasus terbanyak adalah kasus baru 92,40%. Kategori pengobatan terbanyak adalah kategori I 92,40%. Pasien sembuh 40,51%, pengobatan lengkap 25,32%, gagal 1,26%, meninggal 1,26%, putus berobat 3,80%, dan pengobatan berlanjut 27,85%. Angka keberhasilan pengobatan pada masa pandemi adalah 64,20%. Jumlah kunjungan pasien sebelum pandemi COVID-19 63,26% dan kunjungan setelah pandemi 36,74%.
Kata Kunci: Pengobatan, Tuberkulosis Paru, COVID-19
Tidak tersedia versi lain