Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Keluarga Binaan di Wilayah RT 001 RW 015 Kelurahan Kapuk Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Kasus Dewasa Obesitas 27 Februari – 28 Maret 2021
Obesitas merupakan salah satu permasalahan gizi yang banyak dijumpai pada golongan masyarakat dengan sosial ekonomi menengah ke atas. Obesitas terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan yang keluar, ditandai dengan penumpukan lemak dalam jaringan adipose (Waspadji, dkk, 2010; Salim, 2014). Beberapa faktor yang terkait dengan kejadian obesitas meliputi faktor lingkungan dan sosial, gangguan sistem syaraf dan endokrin, faktor gaya hidup, konsumsi makanan tinggi lemak, konsumsi makanan yang berlebihan, umur, faktor psikologis/stres, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol. Perubahan gaya hidup terkait dengan perubahan pola makan dari tradisional ke kebiasaan makanan modern menyebabkan terjadinya overweight dan obesitas (Sudikno, dkk, 2015). Data Riskesdas pada tahun 2018, proporsi berat badan lebih usia dewasa (>18 tahun) di Indonesia meningkat menjadi 13,6% dan proporsi obesitas dewasa (>18 tahun) meningkat menjadi 21,8%. Sedangkan untuk prevalensi obesitas di DKI Jakarta berdasarkan hasil Riskesdas 2018 menunjukkan angka 29,8%. Provinsi 2 DKI Jakarta sendiri menempati peringkat kedua dengan angka prevalensi obesitas tertinggi di Indonesia setelah provinsi Sulawesi Utara dengan hasil 30,2%. Hasil penelitian dari binaan yaitu Pengetahuan responden terkait dengan obesitas, gizi seimbang, isi piringku, Penyakit Tidak Menular, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan memahami diet rendah kalori mengalami peningkatan dari total skor sebelum diberikan edukasi sebanyak 5 (25%) dan setelah diberikannya edukasi menjadi 16 (80%), hasil Recall 24 jam makan responden yang pertama, yaitu menghasilkan energi sebesar 1743,75 kkal (112,1%), protein 43,75 gram (75%), lemak 86 gram (199,5%), dan karbohidrat 175,25 gram (75,1%), pada hasil rata-rata Recall 24 jam makan responden selama dan setelah diberikan edukasi menghasilkan energi sebesar 1075 kkal (69,1%), protein 29,25 gram (50%), lemak 23,75 gram (55,1%), dan karbohidrat 178,25 gram (76,4%). terjadinya penurunan Berat Badan (BB) sebanyak 3,1 kg dengan perubahan Indeks Massa Tubuh (IMT) menjadi 35,1 kg/m2 dari 33,7 kg/m2 . Penurunan berat badan responden terjadi setelah diberikan tiga kali edukasi dan satu kali konseling terkait dengan gizi, dianjurkan Responden perlu membiasakan untuk makan dengan prinsip gizi seimbang yang sesuai dengan kebutuhannya. Responden perlu membiasakan untuk melakukan hal-hal yang telah disampaikan selama intervensi dalam jangka waktu lama untuk mencapai status gizi normal. Responden perlu membiasakan untuk selalu mengonsumsi sayur dan buah agar kebutuhan serat tercukupi.
Tidak tersedia versi lain