Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Keluarga Binaan (KABIN) Kasus Anam Obesitas Di RT 002/RW 008 Kelurahan Kampung Tengah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
Status gizi terbagi menjadi tiga kategori yaitu status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Status gizi menjadi salah satu faktor penting dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Status gizi seseorang dipengaruhi asupan yang dimakan. Status gizi baik terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi secara efisien, sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat yang maksimal. Data Riskesdas 2018, proporsi obesitas sentral pada umur ≥ 15 tahun di Indonesia yaitu 31%. Di DKI Jakarta, proporsi obesitas sentral pada umur ≥15 tahun yaitu 42%. Proporsi obesitas di DKI Jakarta cukup tinggi jika dibandingkan dengan proporsi nasional. Obesitas pada anak remaja selanjutnya akan menjadi penyebab timbulnya macam penyakit tidak menular ketika beranjak dewasa nanti. Hasil penelitian dari binaan yaitu . Pengetahuan responden mengenai gizi seimbang, isi piringku, konsumsi sayur buah dan pentingnya aktivitas fisik mengalami peningkatan dari skor 46.66% menjadi 93.33%. Hasil recall yang ketiga untuk asupan energi mengalami sedikit penurunan dari 81.16% menjadi 79.12%, asupan protein mengalami peningkatan dari 68.38% menjadi 75.69%, asupan lemak mengalami penurunan dari 127.87% menjadi 94.27% dan asupan karbohidrat mengalami peningkatan dari 63.41% menjadi 71.61%. Terjadinya penurunan berat badan responden sebesar 950 g dalam jangka waktu 3 minggu yaitu dari 79.50 kg menjadi 78.55 kg. Status gizi responden mengalami perubahan dari Z-Score (+4.34) menjadi Z-Score (+4.21), dan dianjurkan Responden perlu membiasakan diri untuk makan secara teratur dan sesuai dengan pedoman gizi seimbang serta membiasakan untuk melakukan aktivitas fisik minimal selama 30 menit dalam sehari.
Tidak tersedia versi lain