Skripsi
Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Kecenderungan Perilaku Makan Menyimpang pada Siswi SMAN 80 Jakarta
Perilaku makan menyimpang ditandai dengan kebiasaan makan yang salah yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Hal ini biasa terjadi karena perhatian yang berlebihan terhadap bentuk dan berat badan. Perilaku yang sering dilakukan oleh remaja putri untuk menurunkan berat badan adalah dengan cara diet ketat, olahraga secara berlebihan, menggunakan obat diet, memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan, membiarkan tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh sedikit pun atau membatasi porsi makanan secara ekstrim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor individu dan faktor lingkungan dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang pada siswi SMAN 80 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dan jumlah sampel sebanyak 132 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 10.6% siswi mengalami kecenderungan perilaku makan menyimpang dengan pembagian tipe perilaku makan menyimpang 0.8% pada anorexia nervosa, 3.0% pada bulimia nervosa, dan 6.8% pada Eating Disorder Not Otherwise Specified (EDNOS). Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kecenderungan perilaku makan menyimpang adalah riwayat diet, pengaruh media sosial, dan pengaruh media massa. Penulis menyarankan agar mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai diet makan untuk meningkatkan pengetahuan gizi remaja sehingga tidak terjadi seperti perilaku makan menyimpang.
Tidak tersedia versi lain