Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Keluarga Binaan Kasus Dewasa Obesitas RT 10 RW 004, Perumahan Duren Jaya Permai Aren Jaya Bekasi Timur, Kota Bekasi Tanggal 17 Oktober – 11 November 2020
Penderita obesitas disarankan untuk mengkonsumsi makanan rendah kalori dan tinggi serat. Menurut Dr. Sunita Almatsier, M.Sc. untuk mencapai IMT normal maka penderita harus mengurangi asupan energy sebanyak 500-1000 kkal/hari dari kebutuhan normal, asupan protein sebanyak 1-1,5g/kgBB dan asupan lemak sebanyak 20-25% dari kebutuhan energi total, karbohidrat sebanyak 55% dari kebutuhan energy total dan konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur. Salah satu kasus yang diambil dalam kegiatan KABIN ini adalah kasus dewasa obesitas. Kegiatan KABIN dilakukan untuk mendapatkan informasi keluarga khususnya anggota keluarga yang memiliki masalah terkait gizi. Setelah diketahui masalah gizi yang diderita lalu mahasiswa akan memberikan intervensi dengan tujuan menanggulangi masalah gizi anggota keluarga tersebut. Masalah gizi yang sering ditemui di Indonesia yaitu masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah anemia besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah kurang Vitamin A (KVA) dan masalah obesitas(1). Adapun penyebab dari masalah gizi tersebut adalah melibatkan faktor pendidikan, ekonomi, keamanan, pengendalian pertumbuhan penduduk, perbaikan sanitasi, kebijakan dan praktik yang benar terhadap lingkungan dan produktivitas pertanian. Menurut RISKESDAS 2018(3), prevalensi BB lebih kategori dewasa (>18 tahun) di Indonesia sebesar 13,6% dan obesitas sebesar 21,8%. DKI Jakarta prevalensi BB lebih kategori dewasa (>18 tahun) sebesar 15,6% dan obesitas sebesar 29,8%. untuk hasil dari penelitian yaitu Terjadi peningkatan pengetahuan responden dari sebelumnya yaitu 65% menjadi 95%. Asupan makan responden menurun, pada recall ke-1 total energi yang awalnya 111.8% menjadi 66%, protein yang awalnya 102.5% menjadi 50%, lemak yang awalnya 134,7% menjadi 60%, karbohidrat yang awalnya 99.2% menjadi 67%. Terjadinya penurunan berat badan responden sebesar 3,2 kg selama intervensi yaitu dari tanggal 17 Oktober 2020 – 11 November 2020. Dan status gizi responden mengalami penurunan dari pengukuran antropometri pertama yaitu IMT 32,04 kg/m2 menjadi IMT 30,7 kg/m2 pada pengukuran terakhir. Dianjurkan kepada Responden rutin menjalankan diet rendah kalori secara adekuat dan kontinu, perlu membiasakan untuk makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang dan isi piringku secara teratur untuk menormalkan status gizi. Dan perlu melakukan aktivitas fisik ataupun olahraga untuk membantu menurunkan berat badan responden
Tidak tersedia versi lain