Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Keluarga Binaan Balita Gizi Kurang di Perumahan Duri Harmoni 2 Ekstension. RT 16/ RW 01, Ser Kul, Kecamata Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Balita memerlukan zat gizi dengan menu seimbang dan porsi yang tepat, tidak berlebihan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Jika pemberian zat gizi pada anak balita kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya maka pertumbuhan dan perkembangan anak balita akan berjalan lambat. Masalah gizi yang umum terjadi pada balita salah satunya yaitu gizi kurang. Prevalensi balita gizi kurang (BB/U) di Indonesia menurut Riskesdas tahun 2013 yaitu 13,9%. Hasil survei menunjukkan bahwa salah satu penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang bayi dan anak usia 6 sampai 24 bulan di Indonesia adalah rendahnya mutu MP-ASI (makanan pendamping ASI) dan ketidak sesuaian pola asuh yang diberikan sehingga beberapa zat gizi tidak dapat mencukupi kebutuhan energi dan zat mikro terutama zat besi (Fe) dan Seng (Zn). Penelitian ini dari hasil binaan yaitu pengetahuan responden meningkat dari sebelum dilakukan intervensi gizi berupa konseling, penyuluhan dan demonstrasi. Persentase asupan zat gizi makro reponden meningkat setelah dilakukan kegiatan intervensi gizi, peningkatan ini juga terjadi pada harihari berikutnya selama pembinaan. Asupan makan responden cukup memenuhi pedoman gizi seimbang, hal ini dibuktikan dengan cukup bervariasinya makanan yang dikonsumsi. Terjadinya peningkatan berat badan 0,1 kg, namun status gizi BB/U tetap sama yaitu gizi kurang. 5. Kegiatan pembinaan dilaksanakan selama 3 minggu, hal ini dikarenakan waktu kunjungan untuk melakukan pembinaan disesuaikan kesenggangan ibu yang berprofesi sebagai guru, dan dianjurkan pola makan setelah kegiatan intervensi gizi diterapkan setiap hari, membatasi penggantian merek susu pada anak, dan memberikan pengertian kepada pengasuh untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah pengasuh.
Tidak tersedia versi lain