Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Keluarga Binaan Kasus Remaja Obesitas JL. Bakti Jaya Luk RT 06/07, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten
Asupan zat-zat gizi yang seimbang dan sesuai kebutuhan remaja akan membantu remaja mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan dan kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik gizi lebih maupun gizi kurang (Sulistyoningsih, 2011). Penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada remaja yang disebabkan karena konsumsi makanan berlebihan serta kurang aktifitas fisik dan berolahraga. Gizi lebih atau obesitas pada remaja ditandai dengan berat badan yang relatif berlebihan bila dibandingkan dengan usia atau tinggi badan remaja sebaya, sebaigai akibat terjadinya penimbunan lemak yang berlebih dalam jaringan lemak tubuh (Kurdanti, 2015). Datal Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2018, proporsi Obesitas Sentral pada Umur ≥15 Tahun sebesar 31%. Adapun berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Provinsi Banten tahun 2018, proporsi Obesitas Sentral pada Umur ≥15 Tahun sebesar 30%. Hasil penelitian dari binaan yaitu Pengetahuan responden meningkat dari 74% sebelum intervensi menjadi 94% sesudah intervensi. Pola makan responden saat intervensi terakhir sudah cukup teratur dan lengkap, namun porsi makanan masih belum sesuai. Konsumsi sayur dan buah meningkat . Terjadinya penurunan berat badan sebanyak 1,5 kg selama intervensi. Aktivitas fisik dilakukan belum rutin tetapi responden berusaha mengikuti anjuran aktivitas fisik melalui video yang diberikan dianjurkan Responden agar mengurangi makanan yang mengandung tinggi lemak seperti makanan bersantan dan yang digoreng. Menambah konsumsi sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan serat serta memaksimalkan proses penurunan berat badan. Responden disarankan melakukan aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit secara bertahap.
Kata Kunci : Keluarga Binaan, Remaja Obesistas, Pola Makanan
Tidak tersedia versi lain