Skripsi
Perbedaan Pengetahuan dan Sisa Makanan Lunak Sebelum dan Sesudah Konseling Gizi dan SMS Reminder pada Pasien Rawat Inap yang Mendapatkan Diet Lambung di RSU Kota Tangerang Selatan Banten Tahun 2017
ABSTRAK
JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II
Juni 2017 LILIS NITI SURYANI
Perbedaan Pengetahuan dan Sisa Makanan Lunak Sebelum dan Sesudah Konseling Gizi dan SMS Reminder pada Pasien Rawat Inap yang Mendapatkan Diet Lambung di RSU Kota Tangerang Selatan Banten Tahun 2017
Kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) memuat kegiatan konseling gizi baik pasien rawat inap maupun rawat jalan. Kegiatan ini berisi penyampaian pesan dalam rangka upaya penyembuhan penyakit dengan melakukan perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku positif pasien. Sisa makanan yang rendah merupakan salah satu ciri keberhasilan suatu penyelenggaraan makanan rumah sakit dan kejadian sisa makanan lunak yang tinggi masih sering terjadi diberbagai rumah sakit. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang bisa menurunkan angka persentase sisa makanan yaitu SMS Reminder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sisa makanan lunak sebelum dan sesudah konseling gizi dan SMS Reminder pada pasien rawat inap yang mendapatkan diet lambung di RSU Kota Tangerang Selatan Banten tahun 2017. Rancangan penelitian quasy eksperiment dengan designnon equivalent control goup dengan teknik pengambilan subyek purposive sampling. Subyek dibagi atas 2 kelompok yakni kelompok konseling gizi (KG) yang berjumlah 15 orang dan kelompok konseling gizi + SMS (KG+SMS) yang berjumlah 15 orang. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 hari dibulan Mei 2017 di RSU Kota Tangerang Selatan. Data diperoleh melalui kuesioner dan penimbangan sisa makanan metode food weighing. Analisis data yang digunakan adalah analisis Uji Wilcoxon matched pairs dan uji Mann-Whitney U. Pada awal penelitian tidak ada perbedaan pengetahuan pada kedua kelompok masing-masing 59.4 point (KG) dan 64.7 point (KG+SMS) dan terjadi peningkatan seletah diberikan intervensi menjadi 81.7 point (KG) dan 92.7 point (KG+SMS). Pada awal penelitian tidak ada perbedaan sisa makanan pada kedua kelompok masing-masing 34.4% (KG) dan 34.1% (KG+SMS) dan terjadi penurunan seletah diberikan intervensi menjadi 19.0% (KG) dan 15.8% (KG+SMS). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan yang bermakna pada kedua kelompok (p=0.04) dan tidak ada perbedaan sisa makanan yang bermakna (p=0.2) setelah dilakukan intervensi konseling gizi dan SMS Reminder. SMS Reminder dapat dijadikan salah satu alternatif cara yang murah dan mudah terhadap perubahan pengetahuan sehingga bisa dijadikan pertimbangan bagi pihak rumah sakit untuk menerapkan SMS Reminder sebagai cara dalam menyampaikan informasi pendidikan kesehatan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sisa Makanan Lunak, Konseling Gizi, SMS Reminder
Tidak tersedia versi lain