Karya Tulis Ilmiah
Profil Peresepan Antidiabetika Oral pada Pasien BPJS di Apotek Kimia Farma lantai 2 Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Bulan Desember Tahun 2019
ABSTRAK
Profil Peresepan Antidiabetika Oral pada Pasien BPJS di Apotek Kimia Farma lantai 2 Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Bulan Desember Tahun 2019
Oleh
Dewi Ayu Nirwala P2.48.40.1.19.115
Pendahuluan: DM merupakan penyakit kronis yang timbul akibat kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah yang tinggi itu disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin atau penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Gula darah dapat meningkat karena makanan, stres, sakit, dan obat-obatan tertentu. DM sudah merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) membuat perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap DM di atas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025, jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang.
Metode:. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pengambilan data primer yang diperoleh dari data lembar resep pasien BPJS yang mengandung Antidiabetika Oral dan insulin di Apotek Kimia Farma lantai 2 Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) bulan Desember tahun 2019
Hasil dan Kesimpulan: Perempuan mendapatkan antidiabetika oral lebih banyak yaitu sebanyak 203 lembar resep (50,24%) dibandingkan laki-laki sebanyak 201 lembar resep (49,76%). Metformin merupakan antidiabetika oral yang terbanyak diresepkan berdasarkan kandungan zat aktif yaitu sebanyak 284 R/ (49,45%). Golongan Biguanida adalah golongan antidiabetika oral yang paling banyak diresepkan yaitu sebanyak 284 R/ (49,39%). Antihipetensi sebanyak 142 R/ (37,76%) merupakan frekuensi peresepan terbesar obat lain yang diresepkan bersama dengan antidiabetika oral berdasarkan. Kemudian antikolesterol sebanyak 116 R/ (30,85%), antiplatelet sebanyak 73 R/ (19,41%), obat antasida sebanyak 28 R/ (7,44%), dan
Antiepilepsi sebanyak 17 R/ (4,54%).
Kata kunci : Obat antidiabetika oral, pasien BPJS, RSCM
Tidak tersedia versi lain