Skripsi
Efektivitas Cakram DEFA Konversi Tinggi Lutut Ke Tinggi Badan Sebagai Alat Bantu Penilaian Status Gizi Lansia di RW 05 Kelurahan Jakasampurna Bekasi Barat
ABSTRAK
JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Skripsi, 09 Juni 2017 DAENG FARAHNAZ ELDHEANZI AZHARI
“EFEKTIVITAS CAKRAM DEFA KONVERSI TINGGI LUTUT KE TINGGI BADAN SEBAGAI ALAT BANTU PENILAIAN STATUS GIZI LANSIA DI RW 05 KELURAHAN JAKASAMPURNA BEKASI BARAT”
xvi + 84 halaman + 2 gambar + 26 tabel + 1 diagram + 9 lampiran
Penilaian status gizi Lansia didasarkan pada perhitungan IMT (Indeks Massa Tubuh). Namun tinggi badan Lansia susah diukur karena adanya pembengkokan pada tulang belakang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Cakram DEFA yang dapat digunakan untuk mengonversi tinggi lutut ke tinggi badan sebagai alat bantu penilaian status gizi Lansia. Efektivitas Cakram DEFA diukur melalui tingkat kemudahan, ketepatan dan kecepatan kepada 3 orang kader, 5 orang mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta II dan 4 orang ahli gizi. Jumlah Lansia yang ditentukan status gizinya ada 71 Lansia. Untuk menganalisis perbedaan antara nilai konversi tinggi badan antara Cakram DEFA dengan gold standard (perhitungan manual) digunakan uji statistik T-test. Untuk melihat validitas pengukuran digunakan uji sensitivitas (Se) dan spesifisitas (Sp) dan untuk reliabilitas digunakan uji Kappa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Cakram DEFA mudah (58%) dengan kecepatan rata-rata 3.07 menit untuk 10 subjek. Tidak ada perbedaan hasil konversi tinggi lutut ke tinggi badan antara Cakram DEFA dengan gold standard (perhitungan manual). Cakram DEFA dinyatakan valid (Se=100% dan Sp=100%) dan reliabel (k=1,00) dalam menentukan status gizi Lansia.
Daftar Pustaka : 14 (2001-2012)
Kata Kunci : Lansia, status gizi, alat ukur, sensitivitas, spesifisitas, reliabilitas
Tidak tersedia versi lain