Peer Review
TURNITIN_PERKEMBANGAN MENTAL BAYI DAN ANAK INDONESIA HASIL SEANUTS INDONESIA
Status gizi ibu hamil mempunyai dampak perkembangan neuropsikologik pada bayi yang dilahirkan. Penyimpangan perkembangan (fisik dan mental) dapat diidentifikasi pada awal kehidupan. South East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) adalah penelitian gizi klinik multi-center di empat negara pada bayi dan anak (0,5-12,9 tahun). Negara yang berpartisipasi adalah Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Data psikologi untuk mengetahui perkembangan mental anak, termasuk aspek yang dikumpulkan. Pengukuran perkembangan anak menggunakan metode Denver Development Screening Test (DDST). Desain penelitian telah dijelaskan oleh Sandjaja, dkk. dalam artikel yang dimuat pada jurnal ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak Indonesia berusia balita yang dideteksi mengalami penyimpangan perkembangan (all four) sebesar 21,6 persen. Secara rinci penyimpangan perkembangan motorik kasar sebesar 11,5 persen; kemandirian (personal-social), adaptif-motor halus dan bahasa masing-masing 14,5; 11,8; dan 15,8 persen. Proporsi penyimpangan perkembangan pada bayi (0,5-0,9 tahun) terdeteksi paling besar (45,8%) dan secara keseluruhan penyimpangan yang terjadi pada keterampilan berbahasa (bicara) dan perkembangan kemandirian. Secara agregat (pool), hubungan antara penyimpangan neuropsikologik (all four) dan postur tubuh tidak ditemukan. Namun demikian, pada kelompok umur 1,0-2,9 tahun, hubungan tersebut ditemukan, sebaliknya hubungan ini tidak ditemukan pada kelompok umur lain. Pola asuh yang tidak optimal (bahasa, kemandirian) merupakan faktor risiko penyimpangan negatif perkembangan anak.
Tidak tersedia versi lain