Peer Review
TURNITIN_PENCAPAIAN PERTUMBUHAN ANAK INDONESIA UMUR 0 5 12 9 TAHUN
SEANUTS adalah studi gizi lengkap yang mencakup pengukuran antropometri, pemeriksaan biokimia darah dan urin, konsumsi makanan dan pola makan anak, informasi mengenai sosial ekonomi keluarga, kesehatan anak, aktivitas fisik, dan perkembangan anak. Dalam makalah ini akan dibahas pertumbuhan anak berdasarkan pengukuran antropometri dengan menggunakan standar WHO 2006 untuk anak balita dan 2007 untuk anak 5,0 sampai 12,9 tahun, yang dibagi dalam 5 kelompok umur yaitu 0,5-0,9; 1,0-2,9; 3-5,9; 6,0-5,9; and 9,0-12,9 tahun. Penelitian ini adalah cross-sectional pada 48 Kabupaten/Kota di Indonesia, dan pengambilan sample dilakukan dengan two-stage randomized cluster sampling dengan stratifikasi berdasarkan area geografi, untuk menetapkan lokasi, gender dan umur. (Metodologi lengkap ditulis dalam tulisan lain di jurnal ini) yang mencakup 7211 anak terdiri dari 50,6 persen anak laki-laki dan 49,4 persen perempuan. Indeks yang digunakan adalah PB/U atau TB/U; BB/U; BB/PB atau BB/TB; dan IMT/U. Hasil menunjukkan bahwa secara nasional prevalensi anak yang pendek dan sangat pendek adalah adalah 31,4 persen, yang mana prevalensi di kota (24,4%) lebih rendah dari pada di desa (38,3%). Untuk anak dengan berat badan kurang dan sangat kurang adalah 23,2 persen; yang mana di desa (27,9%) lebih tinggi dari pada di kota (18,5%); dan prevalensi anak kurus dan sangat kurus (7,8%), di kota (7,6%) tidak jauh berbeda dengan anak yang di desa (7,9%). Masalah gizi yang juga perlu mendapat perhatian adalah gemuk dan sangat gemuk karena kecenderungan jumlahnya semakin banyak dengan prevalensi 7,9 persen. Sebanyak 10,7 persen di kota dan 5,0 persen anak di desa menderita gemuk dan sangat gemuk. Karena masalah pendek terkait kekurangan makro dan mikro, disarankan agar program kesehatan untuk 1000 hari kehidupan anak dilanjutkan yaitu pemberian tabur gizi (Multi Micromineral Powder =MNP) untuk anak gizi kurang termasuk pendek.
Tidak tersedia versi lain