Publikasi Dosen
NUTRITIONAL STATUS OF POOR FAMILIES IN NORTH JAKARTA
Dari berbagai masalah kekurangan zat gizi mikro di Indonesia, hanya kurang vitamin A (KVA), anemia khususnya akibat kurang zat besi, dan gangguan akibat kurang iodium (GAKI) saja yang sudah banyak diteliti. Prevalensi kekurangan zat gizi mikro tersebut masih tinggi sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat. Akan tetapi penelitian kekurangan zat gizi mikro yang lain masih terbatas. Selain itu kekurangan zat gizi mikro khususnya pada keluarga miskin masih belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan mengetahui besaran masalah kekurangan zat gizi mikro di Jakarta Utara pada 300 keluarga miskin dan 100 keluarga hampir miskin di 4 kelurahan yang mempunyai anak balita. Semua anak balita menjadi sampel penelitian, sedangkan untuk kelompok umur lain yaitu anak usia sekolah, remaja, dan dewasa hanya diambil sub-sampel. Data yang dikumpulkan adalah konsumsi makanan dan darah vena untuk dianalisis kadar hemoglobin, serum ferritin, zat seng (zinc), dan asam folat, dan data morbiditas. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi energi antara 1018 – 1702 kkal dan protein antara 26.7– 44.3 gram per hari. Konsumsi energi dan protein masih defisit terutama pada kelompok remaja dan dewasa. Menurut sosial ekonomi, konsumsi tersebut lebih rendah pada keluarga miskin dibanding keluarga hampir miskin. Prevalensi anemia pada keluarga miskin terendah pada remaja laki-laki (5,1%) dan tertinggi pada remaja perempuan (37,0%), sedangkan pada keluarga hampir miskin pada anak usia sekolah perempuan (13,3%) dan tertinggi pada wanita dewasa (27,8%). Prevalensi defisiensi besi pada keluarga miskin dan keluarga hampir miskin terendah pada dewasa laki-laki (0%) dan tertinggi pada remaja perempuan (37,0%). Defisiensi zinc terendah pada anak usia sekolah laki-laki (14,6%) dan tertinggi pada anak sekolah laki-laki (30,8%) dan wanita dewasa (38,9%).
Tidak tersedia versi lain