Publikasi Dosen
STATUS VITAMIN A DAN ZAT BESI ANAK INDONESIA
Zat besi dan vitamin A mempunyai peran penting dalam pertumbuhan anak. Kekurangan kedua zat gizi tersebut mempunyai dampak yang luas terhadap, tumbuh kembang anak. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui status anemia dan status vitamin A anak Indonesia. SEANUTS adalah survai status gizi anak 0,5-12,9 tahun multi-center study dengan rancangan potong lintang yang dilaksanakan pada tahun 2011 di Indonesia yang mencakup 48 kabupaten/kota. Data yang dikumpulkan antara lain biokimia darah, termasuk hemoglobin, ferritin, dan vitamin A serum. Penentuan kadar hemoglobin dengan Cyanmethemoglobin, ferritin dengan ELISA, kadar serum vitamin A menggunakan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi anemia tertinggi ditemukan pada kelompok umur 0,5-0,9 tahun yang tinggal di perdesaan yaitu 61,9 persen dibandingkan pada kelompok umur 9,0-12,9 tahun yaitu 11,4 persen. Demikian pula dengan prevalensi kurang besi, pada kelompok umur 1,0 - 2,9 tahun sebesar 29,7 persen, sedangkan pada kelompok umur 9,0-12,9 tahun hanya 5,3 persen. Prevalensi kekurangan vitamin A di perkotaan, pada kelompok umur 1,0-2,9 tahun tidak dijumpai masalah kurang vitamin A (0,0 persen), namun di perdesaan dijumpai sebanyak 3,1 persen, sementara itu pada kelompok usia 9,0-12,9 tahun di perkotaan dijumpai sebesar 4,9 persen dan di perdesaan sebesar 4,8 persen. Anemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan kategori berat terutama pada anak di bawah usia 3 tahun. Kekurangan zat besi lebih banyak ditemui pada anak kelompok usia dibawah 3 tahun.
Tidak tersedia versi lain