Skripsi
Uji Coba Pembuatan Briket Bioarang dari Limbah Kulit Kacang Tanah dengan Metode Karbonisasi dan Tanpa Karbonisasi di Tangerang , Banten Tahun 2020
RINGKASAN
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah merupakan limbah yang dihasilkan dari adanya aktivitas manusia yang sudah tidak digunakan lagi. Sampah dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistika Kabupaten Sleman, Kecamatan Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) produksi kacang tanah pada tahun 2017 sebesar 822 ton. Dari kondisi banyaknya limbah kulit kacang tanah yang dihasilkan muncul berbagai cara dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Salah satu upaya penanganan sampah yang baik yakni mengolah kembali sampah menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan dan mempunyai nilai yang ekonomis, seperti mengolah sampah menjadi energi alternatif dengan cara membuah briket bioarang. Briket bioarang merupakan sumber energi biomassa yang ramah lingkungan, berfungsi sebagai pengganti bahan bakar minyak, baik itu minyak tanah, maupun gas.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk membuat briket bioarang, dengan judul “Uji Coba Pembuatan Briket Bioarang Dari Limbah Kulit Kacang Tanah Dengan Metode Karbonisasi Dan Tanpa Karkobisasi Di Tangerang, Banten Tahun 2020”.
Penelitian ini bersifat eksperimen untuk mengetahui kualitas dan kuantitas briket bioarang meliputi jumlah, waktu pengeringan, kerapatan, kadar air, lama nyala api dan lama mendidihkan air. Penelitian dilakukan di Tangerang, Banten. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juni 2020.
Penelitian dilakukan menggunakan limbah kulit kacang tanah sebanyak 3000 gram dengan pembuatan briket bioarang dengan metode karbonisasi dan tanpa karbonisasi. Penambahan tepung perekat menggunakan perbandingan 1 : 9 serbuk arang dan 1 : 14 air. Kemudian dicetak dengan menggunakan pipa PVC ukuran 1 ¼ inch yang berdiameter 3,6 cm dan tinggi 5 cm dengan volume 51 cm3.
Berdasarkan hasil penelitian uji kualitas dan kuantitas briket bioarang dari segi kualitas briket bioarang dengan metode karbonisasi lebih unggul dalam uji kerapatan, lama nyala api dan mendidihkan air. Pada uji kadar air dari kedua metode pembriketan tidak ada yang memenuhi Standar Nasional Indonesia. Namun, dari segi kuantitas yang paling banyak jumlahnya adalah briket dengan metode tanpa karbonisasi.
Kepustakaan : 25 ( 1993 – 2019 )
Klasifikasi : Briket Bioarang : 13
Sampah : 6
Kacang Tanah : 4
Umum : 2
Tidak tersedia versi lain