Karya Tulis Ilmiah
Perbandingan Flexural Strength Heat Curing Acrilic Pada Basis Gigi Tiruan Yang Tidak Disterilisasi Dan Yang Disterilisasi Menggunakan Microwave
Gigi tiruan yang dikirim dari klinik gigi ke laboratorium gigi dapat terkontaminasi oleh bakteri, yang dapat ditransfer ke teknisi laboratorium melalui kontak langsung atau selama prosedur penyelesaian. Perawatan di klinik gigi menggunakan instrumen dan bahan protesa harus didesinfeksi atau disterilkan dengan benar untuk menghindari kontaminasi silang diantara dokter gigi, pasien, asisten dan teknisi di laboratorium gigi. Microwave telah disarankan dalam kedokteran gigi sebagai alternatif sederhana untuk desinfeksi protesa. Flexural strength yang tinggi dibutuhkan oleh suatu material untuk tahan terhadap tekanan penguyahan yang dapat mengakibatkan deformasi permanen. Namun, perubahan flexural strength dari basis gigi tiruan selama sterilisasi tidak dapat dihindari. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui perbandingan flexural strength heat curing acrylic pada basis gigi tiruan yang tidak disterilisasi dan yang disterilisasi menggunakan microwave. Karya tullis ilmiah ini dibuat menggunakan studi pustaka, dimana untuk mengetahui perbandingan flexural strength heat curing acrylic pada basis gigi tiruan yang tidak disterilisasi dan yang disterilisasi menggunakan microwave mengacu pada penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti yang membahas tentang perbandingan flexural strength dari kedua metode tersebut. Dari beberapa penelitian tersebut didapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Jadi kesimpulan yang ditarik adalah tidak ada perubahan yang signifikan pada flexural strength resin akrilik yang dibandingkan antara disterilisasi dengan microwave dan yang tidak disterilisasi, namun lebih baik jika disterilisasi karena terbebas dari bakteri.
Kata kunci : basis gigi tiruan, resin akrilik, sterilisasi microwave, flexural strength.
Tidak tersedia versi lain