Skripsi
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Dengan Kejadian Penyakit Infeksi saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di RW 08 Kelurahan Pondok Pinang Kecamatan Kebayoran Lama Kota Jakarta Selatan Tahun 2017
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI RW 08 KELURAHAN PONDOK PINANG KECAMATAN KEBAYORAN LAMA KOTA JAKARTA SELATAN TAHUN 2017 / ASTYKA HARYANTI, NPM. P2.31.33.1.13.006,-- Jakarta,-- SKRIPSI Jurusan Kesehatan Lingkungan,-- 2017
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan peringkat pertama dari 10 besar penyakit yang ada di Kelurahan Pondok Pinang Kecamatan Kebayoran Lama Kota Jakarta Selatan Tahun 2017. ISPA didefinisikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen infeksius yang ditularkan dari manusia ke manusia (WHO, 2007). Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam beberapa jam atau beberapa hari. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorok, coryza (pilek), sesak napas, mengi, atau kesulitan bernapas. (WHO, 2007).
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kejadian Penyakit ISPA pada balita dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit tersebut di RW 08 Kelurahan Pondok Pinang. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik dengan desain studi cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua balita berusia 0 – 59 bulan yang bertempat tinggal di RW 08 Kelurahan Pondok Pinang. Sebagai responden adalah ibu balita. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian balita dan rumah yang ditinggalinya di RW 08 Kelurahan Pondok Pinang yang diambil secara systematis random sampling. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square test.
Hasil penelitian menunujukan bahwa kejadian penyakit ISPA pada balita yaitu sebanyak 53 balita (64,6%) yang menderita ISPA dari 82 balita dan masih ditemukan faktor-faktor kondisi fisik rumah yang tidak memenuhi syarat seperti kepadatan hunian kamar sebanyak 54 rumah (65,9%), ventilasi sebanyak 67 rumah (81,7%), kelembaban sebanyak 78 rumah (95,1%) dan suhu sebanyak 72 rumah (87,8%). Faktor karakteristik balita yaitu sebagian besar balita tidak mendapatkan ASI Eksklusif sebanyak 47 balita (57,3%) dan sebagian besar balita sudah mendapatkan status imunisasi lengkap sebanyak 54 balita (65,9%). Masih ada perilaku merokok keluarga di dalam rumah sebanyak 30 keluarga (36,6%). Penelitian ini juga menunjukan adanya hubungan antara kepadatan hunian kamar (p-value = 0,025), ventilasi (p-value = 0,012), pencahayaan (p-value = 0,029) dan perilaku merokok keluarga di dalam rumah (p-value = 0,049) dengan kejadian penyakit ISPA pada balita di RW 08 Kelurahan Pondok Pinang.
Kepustakaan : 23 (1999-2016)
Klasifikasi : Ilmu Perilaku : 1
ISPA : 16
Laporan : 2
Metodologi Penelitian : 1
Peraturan : 2
Statistik : 1
Kata kunci : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)....
Pengabstrak : AH
Tidak tersedia versi lain