Karya Tulis Ilmiah
Hubungan Asupan Makanan yang Mengandung Purin Tinggi dan Konsumsi Cairan terhadap Kadar Asam Urat pada Lansia di Posyandu Lansia Teratai 05 Sunter Muara Jakarta Utara
ABSTRAK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN GIZI
Tugas Akhir, Juli 2020
UTARI ASTUTI
Hubungan Asupan Makanan yang Mengandung Purin Tinggi dan Konsumsi Cairan Terhadap Kadar Asam Urat pada Lansia di Posyandu Lansia Teratai 05 Sunter Muara Jakarta Utara
XIV, V BAB, 69 Halaman, 12 Tabel, 2 Gambar, 4 Lampiran
Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Proses menua dapat berpengaruh terhadap perubahan fisiologi seiring bertambahnya usia seseorang akan mengalami kecenderungan dan mengalami penurunan fungsi organ. Seseorang yang mengalami asam urat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah makanan yang dikonsumsi umumnya mengandung purin terlalu tinggi dan dehidrasi atau kekurangan asupan cairan dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan makanan yang mengandung purin tinggi dan konsumsi cairan terhadap kadar asam urat pada lansia di Posyandu Lansia Teratai 05 Sunter Muara Jakarta Utara.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan waktunya dilakukan secara cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini didapatkan 20 sampel lansia yang telah memeriksakan kadar asam urat dan memiliki asam urat yang tinggi. Hasil pemeriksaan asam urat responden yang diteliti, pada responden perempuan terendah 6,1 mg/dl dan tertinggi 9,3 mg/dl dan rata-ratanya sebesar 8 mg/dl. Sedangkan pada responden laki-laki hasil pemeriksaan asam uratnya yang terendah 7,2 mg/dl, yang tertinggi 9,7 mg/dl dan rata-ratanya sebesar 7,3 mg/dl. Sebagian besar responden memiliki asupan purin yang tinggi, cairan yang cukup (8 – 10 gelas per harinya) dan memiliki status gizi obesitas (gemuk tingkat berat). Tidak ada hubungan antara status gizi, asupan purin dan asupan cairan dengan kadar asam urat responden. Dari hasil penelitian ini diharapkan lansia yang mempunyai kadar asam urat tinggi untuk memeriksakan kadar asam urat darahnya secara rutin setiap bulan serta mendapat layanan konseling gizi untuk mengontrol pola makan yang seimbang dan rendah purin serta dapat mengendalikan berat badannya mencapai berat badan normal.
Kata Kunci : Asam Urat, Lansia, Status Gizi, Asupan Purin, Asupan Cairan
Daftar Bacaan : 24 (2002 – 2019)
Tidak tersedia versi lain