Karya Tulis Ilmiah
Mutu Organoleptik dan Tingkat Kesukaan Biskuit Dengan Substitusi Tepung Bayam Merah dan Tepung Wortel
TANTI DWI WINANTI
“MUTU ORGANOLEPTIK DAN TINGKAT KESUKAAN BISKUIT DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BAYAM MERAH DAN TEPUNG WORTEL”
V Bab, 76 Halaman, 18 Tabel, 5 Gambar, 5 Lampiran.
Biskuit merupakan salah satu makanan ringan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia. Berdasarkan data asosiasi industri, tahun 2012 konsumsi biskuit diperkirakan meningkat 5%-8% setiap tahunnya. Namun, biskuit komersial yang beredar di pasaran memiliki kandungan gizi yang kurang seimbang. Menurut data Riskesdas tahun 2018, terdapat 48,9% ibu hamil dengan anemia. Bayam merah memiliki kandungan zat besi yang paling tinggi dibandingkan dengan sayuran yang lain. Anemia tidak hanya disebabkan oleh difisiensi besi, zat gizi lain penyebab anemia adalah Vitamin A. Sayuran yang mengandung vitamin A tinggi adalah wortel.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Mutu Organoleptik dan Tingkat Kesukaan Biskuit Dengan Substitusi Tepung Bayam Merah dan Tepung Wortel.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan Rangkaian Acak Lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan, dan 3 replikasi. Penelitian ini dilakukan di rumah peneliti dengan jumlah panelis 3 orang. Metode analisis data menggunakan Analisis Deskriptif Frekuensi.
Hasil uji organoleptik meliputi warna, aroma, rasa, tektur menunjukkan formulasi biskuit memberikan pengaruh terhadap tingkat kesukaan produk biskuit.
Produk yang terpilih adalah biskuit dengan formulasi T1 (90:7,5:2,5). Kriteria produk tersebut adalah warna cokelat muda, tidak beraroma langu, rasa manis, dan tekstur renyah. Hasil analisis zat gizi pada 100 g produk adalah energi 560.6 gram, protein 7.6 gram, lemak 28.4 gram, Karbohidrat 69 gram, Fe 3.2 mg, vit. A 449.7 mcg.
Dalam penelitian ini konsentrasi tepung bayam merah dan tepung wortel yang digunakan adalah 90:7,5:2,5 ; 80:15:5 ; 70:22,5:7,5. Semakin banyak substitusi tepung bayam merah dan tepung wortel akan memengaruhi kualitas biskuit. Produk yang disukai yaitu biskuit dengan formula T1 (90:7,5:2,5).
Untuk mengembangkan produk biskuit perlu dilakukan analisis zat gizi di laboratorium. Perlu dilakukan uji organoleptik dengan panelis yang lebih banyak. Memerlukan pengembangan lebih lanjut dengan melakukan kombinasi bahan utama yang mengandung zat besi jenis heme untuk meningkatkan daya serap zat besi di dalam tubuh.
Kata kunci : biskuit, tepung bayam merah, tepung wortel, anemia
Daftar pustaka : 33 (1985-2019)
Tidak tersedia versi lain