Karya Tulis Ilmiah
Studi Deskriptif Pengelolahan Limbah Padat Medis di Rumah Sakit DR. H. Marzoeki MaHdi Bogor Tahun 2020
Rumah sakit adalah sumber penghasil limbah terbesar. Limbah medis adalah limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, “veterinary”, farmasi atau sejenis serta limbah yang dihasilkan di rumah sakit pada saat dilakukan perawatan/pengobatan atau penelitian. Limbah padat medis terdiri dari limbah benda tajam, infeksius, patologi, sitotoksis, farmasi, kimia dan radioaktif. Limbah padat medis ini perlu diperhatikan oleh pengelolaanya jika tidak maka akan membahayakan masyarakat dan sekitarnya.
Permasalahan dalam Pengelolaan Limbah Padat Medis di RSMM Bogor adalah tercampurnya limbah medis dengan limbah domestik dalam wadah limbah medis.
Penelitian yang dilakukan peneliti bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran umum tentang sanitasi pengelolaan limbah padat medis di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Populasinya adalah Petugas Sanitasi sebanyak 1 Orang., Petugas pengangkut Limbah Medis di RSMM Bogor sebanyak 2 orang, Perawat yang berhubungan langsung dengan Limbah padat medis sebanyak 90 orang. Sampelnya adalah 1 Orang Petugas Sanitasi, 2 Orang Petugas Pengangkut Limbah B3, dan 87 Orang Perawat yang berhubungan langsung dengan limbah padat medis.
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil : Berat Limbah setiap bulannya memiliki rata-rata 40 Kg dan pengangkutan yang dilakukan oleh petugas pengangkut limbah B3 dilakukan setiap hari untuk bagian umum, 2 hari sekali untuk rawat inap psikiatri. Untuk pengangkutan oleh Pihak ke-3 dilakukan 2 hari sekali/3 kali dalam seminggu. Jenis limbah yang dihasilkan adalah limbah benda tajam, infeksius, patologi, sitotoksis, farmasi, kimia dan radioaktif. Pada Tahap pewadahan, pengangkutan dan sarana pengelolaan limbah padat medis di RSMM Bogor dinyatakan ada yang Belum Memenuhi Syarat menurut Permenkes No. 7 Tahun 2019 tentang Kesling Rumah Sakit.
Hasil wawancara kepada petugas pengangkut limbah B3 dan Perawat di RSMM Bogor didapatkan hasil, untuk Petugas Pengangkut Limbah B3 2 Orang (100%) berpendidikan SMA, sedangkan untuk perawat 71 Orang (81.6%) berpendidikan D III dan 16 Orang (18.4 %) berpendidikan S1. Dalam Lama Kerja untuk Petugas Pengangkut Limbah B3 2 Orang (100 %) masa kerja ≥ 3 Tahun, sedangkan untuk Perawat 83 Orang (95.4 %) masa kerja ≥ 3 Tahun dan 4 Orang (4.6 %) masa kerja < 3 Tahun Dalam Pengetahuan dan Sikap , 2 Petugas limbah B3 (100 %) dan 87 Perawat (100 %) memiliki Pengetahuan yang Baik. Dalam Tindakan, Petugas Pengangkut Limbah B3 2 Orang (100%) memiliki Tindakan yang baik, untuk Perawat 86 (98.9 %) memiliki tindakan yang baik, dan 1 Orang (1.1. %) memiliki Tindakan yang masuk dalam Kategori Cukup.
Berrdasarkan hasil tersebut, maka peneliti memberikan saran kepada pihak RSMM Bogor yaitu pada fase pengelolaan limbah padat medis di tahap pewadahan agar Melakukan pemilahan dari sumbernya dan Meletakkan wadah sampah di dalam ruangan agar tidak ada lagi limbah non medis yang tercampur dengan limbah medis. Pada Tahap Pengangkutan agar Melakukan pembersihan setiap hari dengan desinfektan pada troli atau alat pengangkut dan Pihak RSMM Bogor menyediakan APD yang lengkap untuk petugas Pengangkut Limbah B3. Pada Sarana, sebaiknya pihak RSMM Bogor menyediakan APD Topi/helm bagi petugas pengangkut limbah B3 agar sesuai prosedur, dan dalam meningkatkan dari cukup menjadi baik untuk perawat sebaiknya dilakukan pelatihan cara mengatasi limbah padat medis agar sesuai prosedur.
Kepustakaan :14 (2000-2019)
Klasifikasi : Kesehatan : 1
Rumah Sakit : 1
Limbah Medis : 1
Peraturan : 4
Skripsi/KTI : 3
Statistik : 4
Tidak tersedia versi lain